1. Upacara

2.9K 217 1
                                    

Hari Senin pukul 6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Senin pukul 6.30.

Gerbang dipenuhi sama para lelaki yang khusus datang pagi cuma buat liat Winter ngecek atribut. Setiap Senin 2 minggu sekali adalah jadwal Winter dan partnernya, Jeongin. Padahal, cowok-cowok itu biasanya sengaja ketinggalan atribut biar diinget namanya sama Winter. Jeongin yang udah hapal lagak para lelaki cuma bisa geleng-geleng tiap liat barisan cowok itu.

"In, tukeran dong. Gue capek nulisin nama-nama yang ga lengkap," kata Winter sambil meregangkan tangannya.

"Eh, itu mereka sengaja biar lo inget namanya kali." Jeongin setengah tertawa diikuti gelengan Winter.

Saat Winter dan Jeongin tukeran tempat, disitu para lelaki langsung protes.

"Yahh, apasih! Kalau gitu gue gausah dateng sepagi ini!" teriak seseorang dari barisan diikuti anggukan dan teriakan IYA!! dari yang lain. Jeongin hanya bisa tertawa melihat mereka.

(●'◡'●)

Di lapangan upacara, semua anak padus udah berdiri sesuai formasi. Lagi-lagi, Riri kebagian paling depan.

"Woy tukeran gue mau paling depan liat Riri!"

"Eh diem gue duluan kali!"

Di bagian belakang juga hari Yuna jaga sebagai petugas PMR. Dia berdiri di samping lapangan dekat dengan barisan anak kelas 10.

"Kak Yuna, kemarin aku liat kakak di billboard loh hehehe," 

"Iya kak! Aku juga liat. Cantik bangetbangett!" kata kedua siswi itu yang cuma dibales senyuman sama Yuna.

"Eh iya makasih yaa hehehe," 

Tiba-tiba dari barisan laki-laki, seorang anak kelas 10 menghampiri Yuna.

"Kak, ini buat lo kalau nanti kecapean berdiri," katanya sambil memberikan koyo dan susu coklat. Bingung membalas apa, Yuna cuma menggangguk.

"Wow akhirnya kesampean to!" temen-temen dia menepuk-nepuk punggungnya saat dia kembali ke barisan.

(●'◡'●)

Balik ke gerbang depan, sekarang jam sudah menunjukan pukul 7.00 dimana waktunya gerbang ditutup. Winter dan Jeongin udah berjalan ke lapangan upacara dan gerbang sekarang dijaga oleh Jaehyuk.

Ryujin berlari kecil ke gerbang saat hampir ditutup dan telat 0,5 detik aja dia udah tidak bisa masuk.

"Ryu, ryu. Kebiasaan deh lo!" kata Jaehyuk sambil menggelengkan kepalanya.

"Halah, gausah sok suci! Kalau hari ini lo ga jaga juga paling masuk lewat gerbang belakang!" cibir Ryujin yang diikuti tawa Jaehyuk.

"Woy kebiasaan telat lo!" teriak Daehwi dari gerbang dalam.

"Paling cuma beda 30 detik sama lo!" Ryujin menoyor Daehwi dan mereka berjalan sebelahan.

"Gasalah sih. Eh kantin aja yok, cape gue berdiri,"

"Lah, lo ga ngajak juga gue mau kesana sih!" mereka berdua lalu berjalan ke kantin samping-sampingan.


Di kantin, terlihat Yeji dan kembarannya sedang duduk memesan bubur.

"Tumben ga upacara ji! Pasti pengaruh dari si kampret," kata Daehwi menunjuk Hyunjin.

"Gue belum sarapan soalnya. Ryu, sekalian nitip es teh!" 

"Daripada lo hwi, gue masuk ga telat yee!" kata Hyunjin sambil menyenggol Daehwi.

"Eh diem dah, bisa jatoh nih!" ujar Daehwi sambil menyuap bubur di mangkok Hyunjin.

Ryujin berjalan ke meja mereka dengan es teh manis di tangan kanannya dan jus alpukat di tangan kirinya. 

"Aneh lo minum alpukat!" kata Hyunjin sambil pura-pura mual.

"Lah? Lo yang aneh gasuka alpukat. Lagian ya, sehat tau pagi-pagi minum jus!"

"Iya sehat tapi itu kental manisnya banyak banget bego, sehat apanya!" ujar Daehwi sambil menoyor kepala Ryujin tapi tangannya bergerak mengambil sedotan baru dan menyeruputnya.

"Gak modal apa gimana sih lo dari tadi minta-minta mulu!" kata Yeji diiringi tawaan Hyunjin dan Ryujin.

(●'◡'●)

Setelah upacara selesai, Chaeryeong dan Giselle langsung berlari kecil ke kelas dan membuka buku pelajaran pertama.

"Ri, gue pusing agak pusing deh materi ini." Chaeryeong menunjukkan buku catatannya ke Giselle. 

"Jujur gue juga pas awal kurang ngerti. Nih, liat catetan yang gue deh! Nanti kalau ada yang masih bingung kita bahas bareng!" Giselle kemudian mengambil binder pinknya.


"Haduu pusing gue, pagi-pagi pemandangannya duo einstein lagi belajar!" kata Winter sambil menyenggol Lia disampingnya.

"Eh jangan senggol-senggol deh! Catokan gue udah panas," 

"Sini gue catokin Li!" kata Karina dari pintu kelas. "rambut lo bagus deh," 

"Harus bagus dong. Gue seminggu sekali touch up soalnya!" kata Lia sambil memoles liptint perlahan.

"Ihh itu Doir yang baru kann?!" mata Ningning berbinar melihatnya.

"Pake ajaa!"

"Gue dari kemarin mau beli tapi gajadi mulu deh. Pulsek temenin ke counter dong!" 

"Ayo banget, bedak gue udah abis soalnya!" sekarang giliran mata Lia yang berbinar. "rin, win mau ikut gak?"

"Gue ikut lah mau beli eskrim," jawab Winter.

"Gue juga sekalian mau foto," lanjut Karina. "btw Yeji Yuna mana deh? Gue yakin Ryu di kantin soalnya," 

"Yuna masih di UKS gasih? Kumpul dulu biasanya. Yeji tadi pagi gue liat deh sama Hyunjin," sahut Ningning.


4+5 | aespa x itzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang