Cinta pertama. Perasaan yang menandai bahwa manusia benar-benar sedang beranjak dewasa. Remaja yang jatuh cinta untuk pertama kalinya sering disebut kekanakan. Itu tidak dihitung sebagai cinta, karena usia. Aku pikir, cinta adalah perasaan tanpa deskripsi. Tidak tahu di usia berapa, dimana, dan dalam situasi apa. Cinta datang sesuka hatinya.
Kebanyakan cinta pertama tidak bertahan lama. Terkadang satu tahun, atau satu bulan. Bahkan ada orang yang hanya berpacaran satu hari lalu putus. Atau ditolak. Jika cinta pertamamu masih ada, aku akan berdoa supaya dia tidak diambil dari sisimu untuk selamanya. Semoga itu menambah umurnya beberapa menit lebih lama. Karena cinta pertamaku... adalah cinta sehidup semati baginya. Bagiku itu hanya satu minggu penuh petualangan dan bahaya.
1 tahun kemudian...
"Dokter bilang mungkin bentuk kepalanya nggak bisa balik sempurna walau dilakukan operasi. Bener-bener hancur. Waktu itu kita semua lagi ada di kamar Daryll, nunggu dia beliin makanan. Karena lama gue sama Reino mau nyusul, tapi ketemu dia di depan rumah sakit, lagi dibawa suster ke UGD."
Karina tersenyum tipis mendengar cerita Erland.
"Waktu dia sadar, dia bilang kalau dia nggak mau di operasi. Dia terus nyebut nama Daryll. Gue pikir dia nggak mau pergi dengan penyesalan, jadi dia ngasih ginjalnya ke Daryll di saat terakhirnya."
"Jadi kalau pun Jeno nggak donorin ginjalnya, dia bakal tetep meninggal?"
Anggukan Erland membuat hati Karina mencelos.
"Gimana kabar Kak Titan?"
"Baik. Dia udah lulus. Sekarang pacaran sama Kak Sheila dan punya kerjaan yang bagus."
"Gue harap mereka bisa long last," katanya.
"Pasti. Mereka udah kenal untuk waktu yang lama. Selama itu mereka udah berbagi semua baik dan buruk."
"Baik dan buruk?"
Kening Erland berkerut. "Kenapa?"
"Enggak. Gue mendadak keinget kata Jeno kalau dia deketin gue karena celetukan Hayang soal Yin-Yang..."
"Dia pergi sebagai pahlawan. Itu membuktikan kalau di dalam diri semua orang jahat, ada sisi baik."
"Dan di dalam diri orang baik, ada penyesalan..."
"Maksud lo?"
"Bukan apa-apa... gue cuma keinget Jeno lagi. Kayaknya gue bakal balik lebih cepet ke L.A."
"Minggu depan peringatan satu tahun Jeno, lo nggak dateng?"
"Liat makamnya cuma bikin gue makin terluka. Gue yakin Jeno nggak mau liat gue sedih. Mungkin tahun depan gue dateng. Tapi rencananya, hari ini gue mau jenguk dia."
"Hari ini? Kenapa?"
"Gue denger seseorang selalu dateng kesana setiap sore."
Makam Jeno bersih, terawat, dan rapi. Bahkan adalah makam paling hijau di antara yang lain. Bunga lili putih yang mulai layu belum diganti. Apa benar orang itu kemari setiap hari? Karina penasaran.
Gadis itu berjongkok, membersihkan nisan hitam yang mulai berdebu. Hari ini, seperti biasa, makam sepi. Pada umumnya, orang-orang berziarah di pertengahan Desember, untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya. Lalu mereka merayakan natal bersama keluarga yang masih ada bersama mereka.
"Apa kabar? Maaf aku baru dateng. Kamu tau? Belakangan ini hidup di dunia makin sulit. Ekonomi, pendidikan, dan pertemanan. Ditambah lagi rasa kangen yang harus aku tahan. Hidup tanpa kamu, ternyata nggak seasik itu."
Sekarang bulan September, hanya segelintir orang yang datang ke makam. Untuk mengobati rasa rindu pada orang yang mereka kasihi atau karena penyesalan yang membuat mereka takut untuk melupakan dan pergi. Terjebak dalam mimpi buruk yang dikemas apik. Berdiri disini, dengan harapan orang itu hidup kembali.
Tangan berurat mengambil bunga layu di atas makam Jeno, lalu meletakkan bunga baru yang masih segar. Karina mendongak untuk melihat wajahnya.
"Daryll?"
——————— END ? ———————
KAMU SEDANG MEMBACA
Yin-Yang [SUDAH TERBIT]
Fanfiction_____________________________________________________ Lee Jeno of NCT. A story by: @fifoldiar Genre : fiksi penggemar, lokal au, roman. Jeno tidak pernah tertarik pada gadis polos dan pendiam, dia bukan Nagendra yang suka mencari topik hingga...