𝐀𝐁𝐎𝐔𝐓 𝐔𝐒

503 51 6
                                    

ini masih minggu pertama aku di sekolah ini. mama dan papa memindahkanku ke sekolah yang sama dengan Aidan.

aku tak keberatan, tapi beberapa murid di sekolah ini mungkin keberatan, karna mereka pikir aku adalah kekasih Aidan, ditambah sikap Aidan yang over protective padaku.

Awalnya aku dan Aidan buat perjanjian, tentang siapa aku di keluarga Aidan. karna aku tau, Aidan super famous student, dan pasti banyak yang suka.

aku gak mau berteman sama perempuan perempuan yang cuma mau manfaatin aku, karna mereka mau deketin Aidan, pokoknya gak!

"[name]" panggilnya sambil melambaikan tangan, lalu dengan cepat berlari memasukkan bola basket ke dalam ring.

aku membalas lambaian tangannya dari tribun penonton.

"kau sangat beruntung [name]. lihat para cheerleader itu, hahahah mereka cemburu." ucap celice.

"beruntung?"

"gak ada yang tau selain aku, kalau kalian adik kakak. i'm so proud of you."

"diam, nanti semuanya tau!"

"hi [name] kau menunggu lama ya? hi celice." sapa lelaki bernama Will.

"hi Will. darimana saja kau? kau tidak lihat [name] bosan menunggu?" omel celice.

"jangan di dengerin, ada apa?" balasku, Will hanya mengangguk, lalu duduk di depan kita.

[ didepan mereka berdua, tapi posisinya di bawah. kalian tau tribun kan? yang semakin belakang semakin tinggi, semakin depan semakin rendah itu. ]

"ajari aku sains. please."

"aku boleh ikut disini? aku gak ganggu kan?" tanya celice

"tak apa celice." balas Will

"darimana kita mulai?" tanyaku pada Will.

"mungkin dari---"

"dari lehermu, sampai kakimu, kalau kau berani dekat-dekat dengannya, akan ku patahkan semuanya." potong Aidan.

anak ini lagi, pantes aja gak ada cowo yang nyantol satu pun.

"maaf permisi? apa maksudmu?" tanyaku padanya

"jangan dekat-dekat dia [name], nanti kamu disakitin." balasnya

"will, gak usah didengerin. ayo kita pindah ke tempat lain aja."

"oke." balas will

"bye Aidan." ledek celice.

"mau kemana? udah sore, ayo pulang!"

"kamu duluan aja."

"aku mau nya bareng sama kamu."

"kalo gitu, besok aja [name]. lagian udah sore juga."

"sorry Will."

"it's ok, see you."

"see you too."

"kau gak ikutan pergi juga?" tanya Aidan pada Celice.

"ini namanya ngusir gak sih? bye [name], see you."

"bye Celice."

"ayo kita pulang!" ajak Aidan.

"Dan."

"ya?"

"kau ingat kesepakatan kita kan?"

"ingat, ingat betul. kenapa?"

"aku menghindari sorotan mata siswa lain, tapi sifatmu membuatku tersorot banyak mata. aku pulang sendiri."

"what? [name], hei wait." aidan mengejarku, tapi aku berusaha menghindar darinya.

𝐖𝐇𝐀𝐓 𝐈𝐅...? || ᵃⁱᵈᵃⁿ ᵍᵃˡˡᵃᵍʰᵉʳ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang