𝐏𝐑𝐎𝐌 𝐍𝐈𝐆𝐇𝐓

1K 69 12
                                    

sebentar lagi aku akan lulus, dan pesta akhir tahun akan datang. aku tak tau akan datang atau tidak, karna belum ada yang mengajakku.

"Ms. [name], apa pengertian dari efek rumah kaca?" suaranya membuyarkan lamunanku.

"e-eumm, meningkatnya suhu udara? mungkin." jawabku ragu

"murid-murid perhatikan. saya tidak mau lagi melihat murid yang melamun dikelas saya." sindirnya membuatku malu, aku hanya bisa menunduk menahan malu.

kringg....

"saya rasa kelas hari ini sudah cukup, terima kasih sudah memperhatikan. dan untuk Ms. [name], jangan ulangi lagi."

"baik Mr." balasku yang masih membereskan mejaku.

hari ini jadwal piket ku, ya jadi aku gak bisa langsung pulang. mana lagi buku
Mr. Bov masih ada diatas meja, itu artinya ia minta dibawakan ke mejanya. dasar menyulitkan.

"[name], ngelamunin apa si?" tanya Emma

"apa? engga ada."

"bohong. biasanya cerita-cerita."

"engga ada emmaaaaa. dah, siapa yang mau bawa buku Mr. Bov ke mejanya?"

"kau saja, aku mau disini aja. lagian hari ini bukan jadwal piketku."

"terus ngapain disini?" emma tak menjawab, hanya memberi isyarat kalau dia menunggu tom selesai piket.

"ohh. aku pergi dulu."

anak-anak lain sibuk mengerjakan tugas piketnya, hanya Noah saja yang santai memegang pengki didepan kelas.

"gak ada kerjaan lain?" tanyaku pada Noah.

"heh! ini masih mending dibantuin, daripada gak sama sekali."

"terserah lah."

"[name], udah dapet pasangan buat night prom?" tanyanya lagi

"belom kenapa? mau ngajakin"

"siapa bilang? tapi dateng?"

"gak tau, kalo gak ada yang ngajakin paling juga gak ikut."

"masa gitu, kalo gak dapet nanti gue bawain patung dah."

"idih lu pikir gue udah gak waras apa!"

"mau gue bantu cariin gak?"

"gak!! gue mampu nyari sendiri. bye."

aku meninggalkannya didepan pintu, dan melanjutkan tugasku menaruh tumpukkan buku di meja Mr. Bov.

brukk....

"ehh!!! itu siapa? maaf ya, gak keliatan." ucapku.

"ahh iya gapapa. mau dibantu?" tawar anak lelaki, yang entah siapa.

ia mengambil sebagian buku yang ku bawa sampai aku bisa melihat wajahnya. ternyata ia adalah anak pindahan dari sekolah sebelah. gak baru-baru banget sih, soalnya udah setahun. tapi karna cuma liat doang, jadi kayak anak baru.

"makasih."

"dengan senang hati." kami melanjutkan jalan menuju ruang Mr. Bov

"kau anak baru kan?"

"anak baru yang udah setahun disini?"

"ahh iya, maaf soalnya jarang liat."

"jarang liat ya, tapi aku sering liat kamu."

"masa?"

"iya. biasanya pake sweater/jaket kan, warna juga kalo gak biru, hitam, abu-abu."

"ehh kok hafal?"

𝐖𝐇𝐀𝐓 𝐈𝐅...? || ᵃⁱᵈᵃⁿ ᵍᵃˡˡᵃᵍʰᵉʳ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang