𝐖𝐄𝐃𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐑𝐈𝐍𝐆

1.7K 105 6
                                    


"[Name] what u thinking about? mengapa kau melamun?"

"n-nothing."

"jangan melamun, ini masih pagi tak baik. lebih baik memikirkanku." godanya diseberang meja makan, sambil tersenyum menatap wajahku.

terukir lesung pipi yang dalam saat dia menunjukkan senyum lebarnya, dibalut dengan mata hijau indahnya, dan potongan rahang yang rapih, sangat sempurna.

aku bersyukur sekali bisa melihat pemandangan indah itu setiap harinya, setiap sesudah dan sebelum tidur.

"untuk apa aku memikirkanmu terus? nanti overdosis." ledekku

"aku setiap hari memikirkanmu, tapi aku tidak overdosis. aku malah makin tak ingin berpisah denganmu." ucapnya dengan dramatis.

"drama king, tak usah dramatis. habiskan sarapanmu, nanti kita---" kata-kataku terputus setelah aku meyadari kalau kita sedang libur panjang.

"kitaaaa? terlambat? right kita terlambat untuk cuddling, c'mon babe."

"simpan itu untuk nanti malam ok. kita harus membeli persediaan makanan lagi."

"ok, tapi satu. morn--"

aku yang mengerti langsung menghampirinya, mencium bibirnya dengan lembut, dan aidan membalasnya.

aku tak pernah absen untuk yang satu itu, setiap pagi aidan selalu meminta morning kiss atau dia akan merengek seperti bayi.

"good girl." puji aidan

"kau mau kemana?" sambungnya yang melihatku berjalan menjauh.

"mandi." jawabku dari kejauhan.

***

tadi malam salju mulai turun dan memenuhi halaman apartemen, udara menjadi sangat dingin. untung saja AC kami multifungsi, bisa menjadi hangat. bukan itu saja aidan memelukku dengan sangat kuat sampai aku tidak bisa bergerak, dia bilang agar aku tak kedinginan, menggemaskan bukan.

aku menaikkan suhu shower sampai aku merasa hangat, dan membuat seisi kamar mandi mengeluarkan uap yang banyak.

"aku belum selesai, apa yang mau kau lakukan?"

"tak usah terkejut begitu, kita sudah hampir setahun menikah, dan kau masih suka kaget. aku juga mau mandi."

"ok, silahkan aku sudah selesai."

"tunggu, bantu aku mencuci rambutku. rambutku ingin kau yang menyucinya."

aku mengambil shamponya, dan berdiri dibelakangnya, lalu aku meremas rambutnya dengan gemas, sesekali aku menaruh busanya di pipi atau hidungnya.

"sudah selesai, kau lanjutkan. aku ingin menggosok gigiku."

"bisa kita menggosok gigi bersama? tunggu aku"

"ok big baby, aku tunggu didepan."

[ini kamar mandi nya, kayak kamar mandi hotel² gitu ya guys. shower, bathtub, sama wastafel sikat gigi beda² tempat tapi masih satu ruangan gitu. terus biasanya setelah mandi mereka pake kimono handuk gitu.]

"sudah kubilang, tunggu aku." ucapnya sambil mencubit pipiku jail.

"kau lama." balasku dengan mulut yang dipenuhi busa pasta gigi.

"menggemaskan, pipimu jadi bertambah chubi kalau kau sedang sikat gigi. ingin ku gigit."

"jangan, aku sudah mencuci wajahku. mulutmu penuh dengan busa." suruhku, dia malah sengaja mendekatkan bibirnya ke arah wajahku, dan mendapatkan pipiku.

𝐖𝐇𝐀𝐓 𝐈𝐅...? || ᵃⁱᵈᵃⁿ ᵍᵃˡˡᵃᵍʰᵉʳ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang