bagian 14

920 154 2
                                    

.
.
.
.
.

Di malam hari yang sangat sepi ini, entah mengapa lisa sangat lelah. Namun ia tidak bisa tidur sama sekali.
Sudah ia coba dengan posisi tidur yang berbeda, tapi tetap saja ia tidak bisa memejamkan matanya.

  Dan akhirnya lisa memutuskan untuk jalan-jalan sebentar di taman. Lisa tidak lupa memakai selendangnya untuk menutupi tubuhnya agar tidak merasa dingin.

Kriet... (suara pintu terbuka)

  Lisa melihat keseliling di luar kamarnya. Takutnya dokter Jo atau wendy melihat dirinya keluar pada malam hari pasti akan di ceramahi. Setelah merasa aman lisa segera pergi dari kamar diam-diam.

  "Untung saja tidak ada siapa-siapa." Lisa merasa lega saat melihat sekelilingnya sepi.

  Sampai beberapa menit berjalan akhirnya lisa sampai di taman. Dan saat hendak akan menuju air mancur, ia tidak sengaja mendengar pembicaraan para dayang yang sedang membawa cucian.

  "Kamu tau. Katanya putri itu akan segera mati. Bahkan putra mahkota sudah merencakan sesuatu pada putri lalisa." Lisa yang mendengar perkataan para dayang itu, segera menyembunyikan dirinya di rumput-rumput yang tinggi. Sehingga para dayang tidak bisa melihat, orang yang ia bicarakan sedang berada di sana.

  "Benarkah? Ya, aku bersyukur kalau dia benar-benar pergi dari sini. Aku harap beliau cepat-cepat pergi dari sini. Sebab beliau itu malapetaka bagi negara ini." Balas dayang satunya lagi.

  Entah kenapa hati lisa saat ini sangat sakit saat mendengar perkataan itu.
Tiba-tiba saja matanya menitik kan air mata.

  "Ada apa dengan ku?"  Lisa menghapus jejak air mata di pipinya. "Sudah lah mending aku masuk lagi."  Lisa pun segera pergi dari sana.

  Tampa lisa ketahui, disana pun ada orang lain yang mendengar perkataan para dayang itu. Dengan wajah sedihnya. Dan setelah itu pun dia ikut pergi dari sana.

***

  Pov jungkook

  Tak...  (suara knop pintu kamar akan di buka)

"..hiks...hiks..."  suara tangisan dari dalam kamar itu, terdengar sangat menyayat hati jungkook.

Raut wajah jungkook sangat sedih. Saat mendengar pembicaraan yang ia dengar tadi.

Flashback on

  Jungkook awalnya ia merasa ingin menghirup udara segar di malam hari. Namun ia tidak sengaja melihat putri lalisa mengedap-ngedap seperti maling keluar kamarnya.

  "Bukannya dia sedang sakit. Dan di larang keluar kamar." Gerutu jungkook.
Dan akhirnya jungkook mengikuti putri lalisa dan untuk menyapanya.

  Namun saat di taman, tiba-tiba saja putri lalisa berhenti di dekat rumput-rumput. Dan jungkook pun sembunyi di semak-semak yang tak jauh dari sana.

"Benarkah? Ya, aku bersyukur kalau dia benar-benar pergi dari sini. Aku harap beliau cepat-cepat pergi dari sini. Sebab beliau itu malapetaka bagi negara ini." Jungkook kaget bukan main saat mendengar perkataan para dayang itu.
Segera jungkook melihat ke arah putri lalisa. Dan saat mata jungkook melihat wajah putri lalisa, hati jungkook sangat  sakit melihat hal itu. Jungkook mengepalkan tangannya sampai memutih. Saking merasa emosinya. Ia marah, ia sedih dengan semuanya. Entah ada apa dengan hatinya saat ini.

  "Kenapa?"  Tanya jungkook dalam hati.

  Tidak lama dari itu, jungkook melihat putri lalisa masuk kembali ke dalam istananya.

princess the Villainess falls in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang