bagian 15

836 144 1
                                    

.
.
.
.
.
Happy reading.
.
.
.
.

Kicauan burung yang indah terdengar oleh lisa, namun ia tidak ingin meranjak dari bangun tidurnya. Bahkan sinar matahari pun hendak membantu burung-burung untuk membangunkan tidur sang putri.
  Silau... itulah yang lisa rasakan saat sinar matahari menyentuh wajahnya. Lisa pun menutup wajahnya dengan selimutnya dan kembali tidur lagi.
  Namun semuanya sirna begitu saja saat ada suara yang ia dengar.
  
"Nona, bangunlah ini sudah pagi. Waktunya untuk bersiap-siap." Ucapnya sambil membuka tirai-tirai kamarnya dan memungut baju kotor yang akan di cuci.

  "Eugh... " lisa hanya menggeliat saja dan tidak berniat untuk bangun.

  "Nona.." tegasnya sambil menarik selimut yang lisa tutupi. Lisa merasa kesal karena sinar matahari itu kembali membuat matanya silau. Dan pada akhirnya lisa pun membuka matanya.

  "Baiklah, wendy." Mau tidak mau lisa harus bangun pagi-pagi untuk ritual mandi. Dan tidak lupa Lisa pun tersenyum pada wendy.

  Wendy pun membalas senyumannya, "saya akan menyiapkan terlebih dahulu. Mohon di tunggu nona. Dan saya sudah menyiapkan kudapan dan teh di atas meja." Jelasnya dan kemudian pamit untuk keluar.

  Lisa pun bangun dari tidurnya, dan segera menuju meja yang wendy maksud.

Lisa pun kemudian duduk sambil meminum teh yang wendy sediakan, mejanya berhadapan dengan balkon kamarnya, sehingga terlihat taman yang begitu indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa pun kemudian duduk sambil meminum teh yang wendy sediakan, mejanya berhadapan dengan balkon kamarnya, sehingga terlihat taman yang begitu indah.

Lisa pun kemudian duduk sambil meminum teh yang wendy sediakan, mejanya berhadapan dengan balkon kamarnya, sehingga terlihat taman yang begitu indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Lisa terus memandangi taman itu, dan tiba-tiba lisa termenung. Kejadian malam tadi masih ia ingat. Rasanya hatinya merasa sakit saat mendengar hal itu.

  "Sungguh menyakitkan mendengar hinaan seperti itu. Huaaahh... kasian putri lalisa dihina. Aku benar-benar merasa kesal, jika ada yang menghina eonni. Pasti eonni sering sekali mendengar hinaan seperti itu. Sungguh malangnya kau putri lalisa." Gerutu lisa di pagi hari.

"Seharusnya aku tampar dia" Gumam lisa.

"Siapa yang anda maksud nona?" Tiba-tiba wendy datang dengan penuh kebingungan.

princess the Villainess falls in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang