princess the Villainess falls in love

bagian 6

.
.
.
.

terimakasih untuk kalian yang membaca cerita ini.
btw udah 1k aja pembacanya.
sekarang auto akan double update..
.
.
.

Kisah novel ini dimulai saat mereka masih kecil. Jiso putri duke yang polos hidup dengan aman dan membosankan di vila yang penuh dengan pengaman sekuat baja karena ayahnya terlalu overprotektif. Satu-satunya kebahagiaan bagi jiso adalah boneka tedy bear kesayangannya yang di panggil dengan," elizabeth kamu adalah teman berhargaku!" ucap jiso dengan bahagianya. sambil memeluk boneka tedy bear nya.

Kadang juga jiso bermain dengan anak laki2 seumurannya yang datang tiba2.

srekk...srekk...(suara di dekat semak2)

tiba-tiba muncul seseorang dari arah semak-semak itu.

"Peri" panggil jiso pada sosok itu.

Sejak berumur sekitar 10 tahun, jiso memanggil anak laki2 yang datang setiap hendak terlupakan itu sebagai peri dan selalu mengikutinya.

"jiso kamu milikku kan?"tanya anak laki-laki itu.

"Ya!" jawab jiso. Bagi jiso yang polos, perkataan itu hanya 'kamu temanku, kan?' Sebatas itu maknanya.

melihat senyum polos jiso yang mekar dia pun ikut tersenyum puas. Lalu setelah bagian prolog, keluarlah jiso yang sudah berumur 18 thn. Untuk debut di pergaulan kelas atas dia mengikuti perayaan pembentukan negara. Dia mengetahui bahwa peri yang tidak ditemuinya lagi setelah umur 15thn, merupakan putra mahkota seokjin. Karena masih muda, mereka sangat hangat.

flashback off

dalam ingatan lisa cerita di dalam novel itu sangat lah manis. namun pada akhirnya lisa sangat membenci alur ceritanya. mengapa bisa semuanya mati. dan itu membuat lisa frustasi.

setelah pertemuannya dengan baginda kaisar, lisa terus mengurungkan diri di kamarnya selama 3 hari. lisa sungguh sangat membenci kaisar yang seenak nya saja menyuruhnya tinggal satu tahun di istana ini, dan lisa mau tidak mau harus mengatur ulang rencananya lagi.

saat sedang menulis, tiba-tiba
suara ketukan pintu terdengar olehnya.

"silahkan masuk" kata lisa pada orang yang mengetuk pintu kamarnya, setelah mengatakan itu muncul lah wendy dari belakang pintu.

"ada apa?" tanya lisa pada wendy sambil menatapnya.

"tuan putri, apa anda ingin makan sesuatu? anda sudah seharian ini tidak makan apapun. " ucapnya sambil menundukkan badannya.

"tidak terima kasih. " balas lisa dengan tatapan dinginnya namun ia masih memperlihatkan senyumnya.

"tapi, tuan putri anda..."

perkataan wendy terpotong oleh lisa"baiklah, buatkan saja aku teh"

"baiklah tuan putri." ucapnya sambil menundukkan badannya dan berlalu pergi.

ukhu...ukhu...
lisa tiba-tiba batuk dan mengeluarkan darah segar lagi, kali ini ingatan tentang putri lalisa datang. ingatan ini ketika lalisa berumur 3 tahun yang sedang berjalan sendirian di koridor istana dengan tatapan tidak berekspresi, dan tidak melihat ke sekitar saat berjalan sehingga di tatap banyak orang-orang dewasa disana.

segera lisa memberihkan darah itu di mulutnya dengan saputangannya. lisa bangkit dari duduknya dan segera pergi untuk mencari angin segar di balkon kamarnya.

"hari yang sangat indah. ingatan putri lalisa masuk secara lancar dan aku juga sudah selesai menentukan langkah selanjutnya." ucap lisa sendirian di balkon kamarnya.