14. The Newlywed Problem

1.6K 171 4
                                    

Fushiguro Megumi. Setelah sekian lama hilang kabar baru sekarang dia menelpon teman sekelasnya?

Nobara langsung meminta ijin pada kakak kelasnya ketika gadis itu mendapatkan panggilan masuk dari kontak tersebut. Mengingat situasinya. Nobara tidak langsung menghujani Megumi dengan pertanyaan. Hanya menjawab panggilan tersebut dengan normal, seolah-olah mereka tidak putus kontak selama beberapa hari lamanya.

Pemahaman Nobara terhadapnya membuat Megumi pun merasa terselamatkan. Dengan begitu pembicaraan dapat berlangsung lebih cepat.

"Kau baru bertemu dengan Itadori?" tanya Nobara dengan nada memastikan. Jawaban Megumi telah menjelaskan alasan mengapa sedari tadi dia tidak melihat batang hidung Yuuji. Rupanya mereka berdua diam-diam bertemu.

"Ah. Tentu si bodoh itu bilang akan melakukannya," komentarnya terhadap penjelasan Megumi yang mengenai setelah Yuuji merasakan kejanggalan dari pengumuman pernikahan Megumi dan Satoru.

"Tapi Apa kau yakin tak membuat sesuatu dengan Gojo?" Nobara tersenyum miris ketika pertanyaannya tidak terjawabkan. Megumi di seberang sana malah membisu, yang artinya mungkin temannya tersebut sedang tidak ingin mengakuinya.

Perkara Yuuji yang katanya mau menyerahkan dirinya. Tentu Nobara juga tak menginginkannya.

Ambisi Megumi yang gigih berusaha menyelamatkan teman mereka memang patut di hargai. Namun masih ada lagi yang lebih penting ketimbang itu. Nobara dibuat merasa dia harus mengingatkannya, "Fushiguro. Kau harus tahu perbuatanmu malah akan berujung menyakitinya?" ucapannya tersebut bagaikan ribuan jarum yang menusuk lawan bicaranya.

Kiranya setelah mendengarnya. Megumi akan mengakui segalanya, setelah itu Nobara berniat untuk mengajaknya mencari jalan keluar lainnya.

Sayangnya. Megumi masih saja memberikan respon yang sama. Bertingkah seolah-olah kecemasan teman-temannya adalah sesuatu yang tak berguna.

"Kau bilang kau melakukannya secara suka rela? Selama ini kau menyukai Gojo?" tanyanya menekan. Nobara hampir menjatuhkan Smartphone nya ketika dia mendengar semua pengakuan tersebut--------yang terdengar jelas kebohongannya.

"Baiklah. Lakukan sesukamu," keluh gadis itu lalu menghela nafas panjang. Percuma pula dia memaksa Megumi mengaku sekarang. Apalagi dia sendiri tidak mempunyai bukti apabila perasaan Megumi hanyalah kepalsuan.

"Lalu. Ada apa kau menelponku?" tanya Nobara setelah Megumi terdiam di seberang sana. Diantara mereka cuma nyawa Yuuji yang terancam. Megumi tidak memiliki alasan untuk menelponnya, selain keperluan mendesak apabila ada.

"Tolong perhatikan Itadori....jangan biarkan dia bertindak gegabah," ucap Megumi di seberang. Suara pemuda tersebut terdengar sangat lemah dan lirih, tapi juga tulus. Nobara pun tercengang setelah mendengarnya, gadis tersebut terdiam beberapa saat dengan mulut terbuka.

"Kalaupun kau tidak bilang. Aku pasti akan melakukannya. Bodoh," Nobara lalu menjawab seraya tersenyum sedih.

Setelah mendengarkan ucapan terima kasih dari Megumi, panggilan mereka terputus.

Gadis bersurai karamel itu terdiam dan terus memperhatikan layar ponselnya yang padam. Nobara merenung sambil menahan dadanya yang terasa sakit.

"....seharusnya kau katakan itu pada dirimu sendiri....fushiguro..."



















OXO

Setelah panggilan putus. Megumi lantas memadamkan ponselnya lalu memasukannya ke dalam saku celananya. Selama pembicaraan konsentrasinya terbagi. Sedari tadi Megumi melepaskan Nue untuk terbang pada ketinggian dan kejauhan dimana dia tetap bisa mengawasi tubuh Yuuji yang terakhir kali dipakai oleh Sukuna, setidaknya sampai mereka menjauh dari kawasan rumah sakit.

Negative PossessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang