24. Sacrificial Being

1.3K 130 14
                                    

Mereka bilang hati seorang istri lebih misterius daripada 7 keajaiban dunia. Satoru tidak akan pernah memahaminya apabila dia belum beristri. Tapi sekarang dia sudah beristri, walaupun istrinya adalah seorang lelaki yang jauh lebih muda darinya. Kini Satoru sudah memahami perkataan para suami yang mengeluh ketika istri mereka merajuk tanpa alasan yang jelas.

Selesai dari aktivitas pagi mereka. Megumi yang awalnya duluan menggodanya malah langsung memperlakukannya dengan dingin setelah mereka menyelesaikan satu ronde yang dilakukan secara terburu-buru. Serius mereka bisa terlambat, apa nanti yang dikatakan kerabat mereka?

Begitu mereka selesai, Megumi langsung beranjak meninggalkan ruangan untuk bergegas mandi. Satoru menyusulnya tapi Megumi melarangnya ikut masuk ke kamar mandi.

"Tunggu giliranmu!" begitu kata sang istri dengan ketus. Satoru pun hanya bisa menurutinya, ketimbang harus bertengkar dan nantinya terlambat. Satoru memang biangnya terlambat tapi acara hari ini berbeda.

Alhasil mereka mandi sendiri-sendiri. Megumi yang selesai duluan langsung kembali berganti pakaian di kamar dengan Kimono mewah yang telah di siapkan para pelayan. Satoru yang mandi terakhir juga berganti pakaian di kamar, bedanya, selama dia berganti pakaian, Megumi memelototinya sambil cemberut.

Apa lagi yang masih bisa membuat pemuda itu marah padanya? Dia sudah melakukan banyak hal yang keterlaluan. Dari mengancamnya dengan kematian Yuuji, memaksanya untuk menikahinya, berusaha memonopolinya dan mengkontrol hidupnya, bahkan memaksanya berhubungan badan meskipun Megumi masih di bawah umur.

Kalau bukan karena keluarganya yang masih meyakini adat kuno, atau andai mereka bukanlah penyihir Jujutsu yang memiliki banyak rahasia. Gojo Satoru akan di cap sebagai kriminal di mata masyarakat.

Walaupun dia adalah pria bejad tetapi setidaknya dia tidak akan mengelak dari semua kejahatannya. Sekalipun dia meminta pengampunan, semua perbuatannya tidak akan pernah mendapatkan pengampunan, mau itu dari Megumi atapun dari Tuhan.

Apalagi siapa yang membutuhkan pengampunan? Satoru tidak pernah berencana untuk meminta maaf. Orang sepertinya terlalu awam terhadap kata bertobat.

Semenjak dia melakukan semua kesalahan tersebut, Satoru sudah bertekad akan memiliki Megumi untuk selamanya. Dia tidak akan melepaskan Megumi, meskipun mereka di hadapkan oleh kematian sekalipun.

Tetapi kali ini dia tidak memahami apa yang telah membuat Megumi kesal. Saking banyaknya kejahatan yang telah di perbuatnya. Satoru sampai bingung memilih diantara semua kesalahannya terhadap Megumi.

Apalagi mereka sudah membuat kontrak. Mengenal kepribadian Megumi, tidak mungkin pemuda itu mulai membelot karena apa yang telah dijanjikannya sendiri. Alasan dari kekesalan Megumi pasti berhubungan dengan apa yang telah terjadi hari ini---------dan cuma acara keluarga yang akan berlangsung nanti lah yang bisa dipikirkan Satoru. Mungkin Megumi merasa tak nyaman akan acara tersebut, apalagi nanti di sana Megumi harus menyapa semua anggota keluarganya yang mungkin akan memberinya kritik dan sindirian keras.

Meskipun Satoru akan memastikan tidak akan ada yang berani melecehkan istri yang dipilihnya. Tetapi sepertinya, apakah Megumi masih gugup?

"Aku tidak tahu kalau.....kau tidak menyukai acara keluarga," Satoru lantas mengajaknya berbicara sambil merapikan tatanan Kimononya. "Kalau Megumi memang enggan mendatanginya. Kau tidak perlu mendatanginya. Nanti aku akan bilang pada mereka kalau kau sedang tidak enak badan," ujarnya sambil tersenyum lalu melihat ke arah Megumi yang duduk di dekat jendela dengan sudut matanya.

Tetapi niat baiknya justru memperdalam tekukan di bibir Megumi. "Siapa yang bilang aku tidak mau datang?" Megumi bertanya balik seraya bangkit berdiri dan mulai berkacak pinggang. "Hentikan kebiasaanmu yang suka memutuskan seenaknya!" serunya lalu membentak tanpa pikir panjang.

Negative PossessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang