banyaknya derap langkah kaki dan banyaknya orang orang yang berlalu lalang membuat si tampan yang berdiri sadari tadi mengikuti gadis di depannya hanya bisa menghela nafasnya dalam dalam
Anggap saja mark hanya sedang berbaik hati hari ini, karna sudah memenuhi paksaan dari Mina yang sedari tadi terus menerus merengek memintanya untuk menemani nya berbelanja
toh hari ini juga tidak ada sesuatu yang terlalu penting, hitung hitung melepas beban dengan berjalan jalan
sudah hampir 5 tokoh mereka masuki dan kini hampir semua kantung belanja itu berada di tangan mark, bukannya melepas beban justru menambah beban. Batinnya
"markeu, lihatlah ini cantik bukan" hebohnya sembari menunjukan sebuah short dress berwarna putih tulang yang terhias menarik di sana
"kau sudah membeli lebih banyak short dress jika kau lupa" sargasnya yang sudah tidak tahan dengan Mina sembari mengangkat sebelah tangannya yang di penuhi kantung belanjaan dari beberapa tokoh tadi
belum sempat Mina menjawab kembali, kini ponsel mark berdering, sang empu dengan sigap mengangkat telepon dari ayahnya di seberang sana
"ya?"
"... "
"Baiklah, aku ke sana sekarang" putusnya sebelum kembali menaruh benda tadi dan beralih menatap gadis cantik di depannya
"aku harus pulang sekarang, ayah memintaku mengurus sesuatu"
"Oh ayolah mark~, apa itu lebih penting daripada aku?? " Rengeknya yang enggan untuk di tinggal mark, kini mina sudah kembali menaruh dress tadi dan bergelayut manja di sebelah lengan mark
sang empu bukannya merasa tega untuk pergi justru ingin cepat cepat enyah dari sana, dia sudah lelah. Akan sangat berterimakasih kepada sang ayah setelah ini
"nanti kita bicarakan lagi" kini mark melepaskan mina secara perlahan dari lengannya
"Mark!! Ayahmu tidak terlalu tua untuk mengurus itu semua, si jung itu menyebalkan!!" Untung saja kepala keluarga itu akan menjadi ayah mertuanya nanti, jika tidak dia sudah pasti akan memaki maki pria itu, karna sudah mengganggu waktunya bersama mark
mark hanya melengos pergi dari sana, tidak terlalu memikirkan umpatan kesal mina pada ayahnya, toh benar ayahnya memang si tua yang menyebalkan
--------
Kini pria manis yang memiliki tone kulit sedikit Tan sedang asik mengelus halus surai teman kesayangan nya yang masih terlena nyenyak dalam alam mimpi
kini dirinya berada di kamar megah milik putra ke dua jung untuk menjenguk jaemin, sedangkan sang empu kamar kini sedang mengurus sesuatu
haechan diizinkan jeno untuk ke mansion mereka karna jaemin lah yang memintanya , sebenarnya dia berniat pergi bersama renjun, namun pria mungil itu sedang ada acara keluarga mendadak jadi tidak bisa ikut menjenguk jaemin
berakhirlah dia kembali pulang bersama sungchan, karna terakhir kali dia ke mansion megah itu sewaktu dirinya tidak sadarkan diri, jadi dia sama sekali tidak mengingat apapun
Haechan menatap sekitar, meneliti satu persatu kamar jeno, sebelum kembali menatap jaemin yang sudah tertidur sejak awal menerima usapan halus di surainya
betapa beruntungnya jaemin, bisa mendapatkan seluruh yang jeno punya, bahkan dia bisa menggenggam jeno hanya dengan satu tangan. Tidak seperti dirinya yang bahkan menggenggam mark menggunakan semua yang dia punya, namun tidak kunjung membuahkan hasil
justru ia di buang terus menerus
sedikit menunduk untuk menatap perut ratanya,dan kembali mengelus nya pelan "setidaknya aku tidak akan membiarkanmu hidup sengsara nanti" haechan sudah terpikir sejak awal, dia akan bekerja sambilan untuk memenuhi kebutuhan nya dan anaknya nanti jika benar benar di buang
![](https://img.wattpad.com/cover/289773325-288-k865722.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
crime of the jung [Markhyuck, Nomin, Sungtaro] (END)
Fanfictionmarkhyuck nomin sungtaro (Mpreg) "kau akan membayar luka ini dengan air matamu" "kau hanya satu dari sekian banyak orang yang bisa melemahkan isi otakku" "kau manis, mau jadi milikku?" start 28/10/2021 end 11/05/2022 jangan salpak!!