55

17.6K 1.6K 203
                                    

ramai, padat, bising, tiga kata yang bisa mendeskripsikan tempat yang di jadikan sebagai ajang menuntut ilmu, entah di Koridor atau di mana pun itu, semuanya terlihat amat ramai

mark sendiri kini menghela nafas nya kasar, merasa sesak dengan keramaian, tungkai nya kini mengarah pada toilet berniat untuk membasuh sedikit wajahnya yang terlihat sangat kusam akibat masih terbayang bayang akan perdebatan nya semalam dan berujung semakin renggang

itulah yang bisa menjelaskan bagaimana hubungan nya dengan seorang pria manis lainnya

saat tiba di penghujung pintu toilet, pria tampan itu sempat mengernyit saat melihat pintu itu tertutup rapat, sangat jarang sekali pintu yang sering di gunakan siswa siswi di sana untuk mengurus masalah perut itu tertutup rapat

//ceklek//




deja vu



pemandangan di depannya sangat menyakitkan, dan terasa mencekat. tanpa ia sadari lengan kekar itu kini mengepal, bahkan untuk berbicara dan berteriak saja sepertinya lidahnya keluh

di depannya terdapat dua pasang kaum adam dan hawa yang asik bercumbu dengan panas dengan keadaan wanita itu duduk tepat pada meja wastafel dan sosok lainnya yang berdiri di depannya dengan kancing kemeja yang sudah hampir terbuka seutuhnya




sakit.


sekiranya itu yang mark rasakan, pemandangan di depannya seakan menghancurkan penjagaan nya, haechan benar benar mencoba untuk berhubungan dengan wanita rupanya

"siapa disana? , ganggu saja"

bahkan? wah apa ini sebuah boomerang untuknya? semua yang terjadi setelahnya seperti terulang kembali namun terjadi padanya

"kau benar benar melakukannya, chan?"sangat terdengar nada kecewa di sana, rasanya ia menyesal membuka pintu toilet tadi

"oh itu kau, mark?melakukan apa maksud mu?" Dengan nada yang di buat seperti tidak peduli dengan perasaan mark yang kini mencoba menahan emosinya untuk tidak membunuh wanita itu yang masih mengalungkan kedua lengannya pada leher haechan

"kau benar benar mencoba mengganti orientasi mu, lee haechan? kau tidak ku izinkan lepas dari jangkauan ku, apa kau lupa?" Benar benar terlihat seperti pengulangan adegan

"ck, kau lupa? ucapan mu itu sama sekali tidak mempengaruhi ku, ada apa kau kemari? ingin ku puaskan juga? setelah ini mungkin bisa. Tuan jung" di akhiri dengan nada yang terdengar sopan namun mencela, membuat mark kini mendekat dan menatap keduanya semakin lekat






jadi ini yang haechan rasakan dulu?




ini yang haechan lihat dulu



dan ini juga penolakan yang haechan rasakan



tapi kenapa semuanya terasa sangat menyakitkan untuk mark? sangat pedih hingga si sulung ingin memutuskan kepala wanita jalang itu sekarang juga

"Kau!! pergi, jangan mengacau, dia kekasihku" menatap tajam pada si jalang yang kini seakan tidak Terima di usir

"sebaiknya kau yang pergi mark, kau menganggu kegiatan kami saja" pemandangan yang tidak sedap, di tolak, di usir. Karma menjalankan tugasnya dengan sangat baik





"Kau keterlaluan, JUNG HAECHAN!!"


penekanan pada kalimat terkahir membuat si manis kini membelalakkan kedua manik coklatnya dan menatap mark dengan tatapan terkejut, yang di tatap pun seakan memang sengaja mengucapkan kalimat barusan, dengan segera. Mark menarik rambut wanita tadi dengan kasar, lalu menendangnya keluar dari toilet tersebut

crime of the jung [Markhyuck, Nomin, Sungtaro] (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang