setelah di rasa tuan Lee sudah lena dalam pingsannya. Jaemin langsung saja kembali menggendong haechan yang sedari tadi hanya diam memperhatikan, karna rasa sakit di perut nya"bertahan ya, jangan tutup matamu" dengan perlahan menuruni anak tangga sembari sesekali mengusap pipi gembil haechan yang penuh akan lebam
"a-aku t... thakkut dia.... ma-mati" haechan benar benar kesulitan berbicara, karna lidahnya sempat menjadi target fisik ayahnya
dengan cepat jaemin menggeleng, mencoba menepis pikiran buruk haechan yang mungkin juga ia takutkan namun ia sembunyikan "kau papa yang kuat, jadi pasti dia juga kuat. Jangan berpikir begitu ya, sekarang cukup dengar perintah ku, jangan tutup matamu" masih terus berjalan, mencari yang lainnya untuk segera membawa haechan ke rumah sakit
"HAECHAN!!" Teriakan berat itu berasal dari ketiga putra jung yang sudah bersama, menghampiri kedua pria manis itu dengan rasa panik di ujung kepala, melihat keduanya penuh darah
"jae, kau tidak apa? apa yang bajingan itu lakukan padamu. Dimana dia!!" jeno semakin kepalang heboh melihat kening pria nya yang lebam, dan darah pada baju sang kekasih
"tidak, aku tidak apa. Sekarang kita keluar, dan bawa haechan ke rumah sakit" jaemin berusaha meyakinkan jeno, dan memandang mark untuk cepat keluar dari sana
mark yang mengamati keadaan haechan, segera mengambil alih Haechan ke pelukannya. Dan segera berlari ke arah pintu depan untuk menuju mobil mewahnya
"sungchan, kau yang bawa" perintah mark setelah memastikan haechan sudah aman berada di dalam sana, setelahnya menyerahkan kunci mobil miliknya pada si bungsu
di rasa semua sudah pada posisi masing masing, pria tampan yang memegang gelar sebagai bungsu jung, kini mulai menancapkan pedal gas mobil mahal milik si sulung
dengan posisi sungchan mengemudi, jeno yang berada tepat di sampingnya. Dan jaemin, haechan serta mark di jok belakang
Mark yang sudah menyandarkan kepala haechan pada dada bidang miliknya kini terus mengusap lembut surai milik si manis, dan terus membisikan kalimat kalimat penenang
di saat kelimanya sudah berada pada lintas yang penuh keramaian, sungchan sedikit memperlambat laju kendaraannya, karna ramainya lalu lintas
"Buat mereka membuka jalan" perintah mutlak itu berasal dari si sulung yang menatap jeno penuh arti
seakan mengerti dengan maksud saudara tertuanya, jeno segera membuka laci dashboard mobil tersebut. Dan mengambil alih revolver coklat yang sudah ia ketahui letaknya
sedikit membuka jendela, lalu mengeluarkan setengah kepala hingga tangan, jeno membidik satu peluru mengarah ke atas, bertujuan agar seluruh kendaraan yang berada dekat dengan jangkauan mereka, untuk menyingkir
"bertahan lah chan, jangan tutup matamu" Jaemin di buat semakin panik, saat haechan terus mencoba menutup kedua belah matanya
menggenggam sebah lengan pria manis itu, untuk memberi kehangatan juga ketenangan pada si manis
tak lama setelah beberapa bidikan peluru jeno. Sungchan kembali mempercepat jalur kendaraan nya
namun ketika sedang sibuk dan fokus berkendara, terpantau ada satu mobil aparat kepolisian yang mengikuti mereka sejak tadi. Di duga karna berkendara dengan kecepatan di atas rata rata, di tengah tengah keramaian lalu lintas dan menggunakan senjata
"jae, urus mereka" mark sebagai yang tertua. Terus menerus memberi perintah ke pada tiga orang lainnya di sana
"Tidak, biar aku saja" Gegabah jeno yang juga terus menerus membantah mark ketika pria tampan itu memberi perintah pada kekasihnya
KAMU SEDANG MEMBACA
crime of the jung [Markhyuck, Nomin, Sungtaro] (END)
Hayran Kurgumarkhyuck nomin sungtaro (Mpreg) "kau akan membayar luka ini dengan air matamu" "kau hanya satu dari sekian banyak orang yang bisa melemahkan isi otakku" "kau manis, mau jadi milikku?" start 28/10/2021 end 11/05/2022 jangan salpak!!