di tengah lebatnya hujan yang kembali pada malam hari, haechan dengan segala keresahannya berjalan pelan menuju dapurjam menunjukan pukul 9 malam namun pria manis berkulit tan itu sama sekali tidak bisa terlena dalam tidurnya, jadi ia berniat untuk membuat susu yang sengaja sungchan beli untuknya
saat sedang meminum segelas susu di dapur, haechan merasakan sebuah lengan telah bertengger manis di pinggangnya
"belum tidur?" suara berat itu menandakan sangat empu telah terbangun
"tidak bisa" sekenanya, dan segera melepaskan lengan tersebut lalu beranjak dari sana menuju ruang santai apartemen megah itu
tentu saja langkahnya diikuti oleh si sulung yang masih berusaha menyingkirkan kantuknya dan menemani haechan
"Jangan tidur larut, tidak baik" ingatnya yang kini sudah menduduki diri tepat di samping si manis yang sudah fokus pada eksistensi sebuah layar besar di depan mereka
"Hm" Hanya itu yang mark dapat sebagai jawaban
mark mencoba untuk menahan dingin yang terus menusuk kulitnya, meski penghangat telah di nyalakan. Nyatanya ruangan tetap saja terasa dingin, obsidian itu beralih menatap haechan yang sama kedinginan nya
"suka sekali menyiksa diri" setelahnya, si tampan mulai beranjak dari sana menuju letak kamarnya dan kembali dengan sebuah selimut tebal di tangannya
dengan cepat ia menutupi setengah dari haechan dengan selimut tersebut, menyisakan kepala dan setengah dari tangan si manis "jangan keras kepala" kembali pada posisi awalnya
haechan melirik mark dengan tatapan bingungnya "lalu apa bedanya dengan mu?"sesekali berdecak dan membuka sebagian dari selimutnya lalu ikut menutup setengah dari mark
kini keduanya saling berbagi selimut namun kondisi sekitar menampilkan kecanggungan di antara kedua adam tersebut
"maaf"
satu kata yang membuat haechan terpaku di tempatnya, dan menoleh untuk meminta penjelasan
"maaf karna terlalu egois, selama ini aku hanya bisa bersembunyi dengan kata kata kotor itu" terdengar penyesalan yang sesuai di sana
haechan masih belum bisa mencerna kalimat barusan "biarkan aku perbaiki semua" tanpa di duga kini si sulung tersenyum manis, senyum tulus yang tidak pernah ia perlihatkan untuk siapapun
mark mencoba menjadi versi terbaik dari dirinya untuk dua orang yang akan menjadi sebagian dari hidup nya nanti
---
sudah hampir satu minggu setelah kepulangan haechan dari rumah sakit, dan sudah satu minggu juga jeno merasa jaemin jadi lebih pendiam
"apa aku berbuat sesuatu yang salah?"sudah hampir berkali kali setiap harinya jeno menanyakan hal yang sama
dan jawaban yang keluar makan akan selalu "tidak"
seperti saat ini, pria tampan itu sedang mengurus kerja sekolahnya namun sesekali melirik ke arah si manis yang sibuk dengan ponselnya
"jae, kemari lah" panggilan lembut itu tidak langsung di respon oleh sang empu nama, jaemin hanya sekilas menatap lalu kembali pada kegiatan awal
"sebentar saja, aku ingin bicara" mempertahankan nada lembutnya meski sempat di hiraukan si manis
helaan nafas kasar terdengar di sana, dengan lambat, jaemin bangun dari tidurnya di kasur kebesaran jeno dan menghampiri jeno yang sedang pada meja belajar nya
"ada apa?" langsung pada intinya
jeno tidak menjawab melainkan langsung menarik pria manisnya untuk duduk di pangkuannya, jaemin sempat menolak dan minta di turunkan namun bukan jeno namanya yang tidak keras kepala, jadi mau tidak mau jaemin hanya bisa pasrah
"aku merindukanmu" adu jeno yang kini sudah memeluk manja jaemin yang tepat ada di pangkuannya
kembali tidak mendapatkan respon berarti dari prianya, dengan pelan jeno menangkup kedua belah pipi jaemin dan mengusapnya secara teratur "maaf jika aku berbuat salah"
"kau bisa bilang jika ada yang tidak kau suka biar aku memperbaiki nya" menatap jaemin dengan tatapan lembut yang membuat jaemin lagi lagi tidak tega
"aku hanya sedang banyak pikiran" setelah sekian lama terdiam
"kau bisa berbagi denganku jae" kembali memeluk jaemin dan memgusakkan hidung bengirnya pada bahu pria manisnya
"tidak apa apa, fokuslah kerjakan tugasmu. Aku sudah mengantuk" setelahnya ia beranjak dari sana dan menuju kasur
menarik selimut dan memejamkan kedua maniknya, berusaha menyingkirkan semua pikiran negatif yang akhir akhir ini mengganggu nya
sementara jeno kini sudah menutup semua buku nya dan ikut berbaring di samping jaemin, lengan kokoh itu dengan manisnya melingkar pada pinggang ramping kekasihnya
"sleep tight babe" tidak lagi memperdulikan tugasnya, ia hanya memperdulikan Jaemin nya.
segini dulu ya hehe soalnya besok aku pts jadi besok baru bisa up lagi
Jangan lupa vote+comment nya ya guys 🐱
![](https://img.wattpad.com/cover/289773325-288-k865722.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
crime of the jung [Markhyuck, Nomin, Sungtaro] (END)
Fiksi Penggemarmarkhyuck nomin sungtaro (Mpreg) "kau akan membayar luka ini dengan air matamu" "kau hanya satu dari sekian banyak orang yang bisa melemahkan isi otakku" "kau manis, mau jadi milikku?" start 28/10/2021 end 11/05/2022 jangan salpak!!