48

18.5K 1.6K 275
                                    

pagi yang indah menyambut kehangatan di mansion jung, keadaan mansion yang sekarang menjadi lebih berwarna itu di selimuti dengan hujan yang lumayan deras, di tambah dengan kebisingan dari dalam mansion semakin membuat gaduh keadaan

"MANA JAEMINKU!! KALIAN MENGAMBIL NYA?!" lagi lagi para pelayan harus menerima bentakan dan juga teriakan dari salah satu tuan muda mereka

bahkan taeyong sendiri sudah nampak kewalahan, haechan hanya bisa sibuk menghubungi jaemin yang baru saja pergi bersama shotaro. Pria manis itu berniat pergi untuk menemani kekasih manis sungchan, untuk membeli beberapa bahan masak dapur yang sudah habis. Shotaro sengaja mengambil bagian itu karna sesekali ia ingin keluar sembari berbelanja

"jaemin tidak mengangkat ponselnya, pa" Frustasi haechan yang kini benar benar percaya apa yang di katakan taeyong, bahwa jeno seperti seseorang yang sudah benar benar mengalami trauma dan depresi akibat di tinggalkan. Meski tidak sampai 24 jam

sementara itu, seorang gadis yang memang sudah lama memperhatikan keadaan kini mencoba lebih berani. Dengan perlahan ia mendekat ke arah jeno yang masih menyuarakan sifat buruknya

"tuan muda, tenang sebentar ya. Saya buatkan teh hangat?" yeji. Wanita yang memang sudah lama mengincar pria tampan di depannya ini. Mencoba menarik perhatian jeno dengan cara menenangkan si tampan dengan menyentuh pundak jeno sembari mengusapnya perlahan dengan maksud tertentu

tujuan lainnya adalah, jika jeno tenang di tangannya maka secara cepat ia bisa menggantikan jaemin tanpa harus menjalankan rencana keduanya

"JANGAN SENTUH AKU SIALAN!!" layaknya menyentuh sesuatu yang amat menjijikan, jeno dengan cepat mendorong wanita cantik itu hingga tersungkur

amarah lagi lagi menguasainya, jeno mengambil sebuah pajangan hias yang berada di sekitarnya lalu mengarahkan nya pada yeji yang kini berteriak histeris di bawah sana

"JENO JANGAN!!" dengan tergesa-gesa, pria manis yang baru saja tiba dengan dua kantung belanja di tangannya segera menghampiri jeno yang sudah menatapnya dengan tatapan sendu

jaemin segera mengambil alih pajangan di tangan jeno, dan menaruhnya kembali di sebuah meja yang terletak tak jauh dari sana, bersama dua kantung belanjaan di tangannya tadi. Saat ingin kembali melihat keadaan jeno, pria tampan itu kini sudah menyerangnya dengan sebuah pelukan hangat di tengah nya hujan deras

"kau tidak pergi kan? kau telah berjanji tidak akan meninggalkan ku" pertanyaan itu terkesan banyak ketakutan yang amat disimpan erat oleh si tampan. Sementara itu, yeji yang melihat kejadian barusan hanya mendengus sembari mengatur detak jantungnya

begitu juga dengan taeyong yang kini sudah mulai tenang dan menyuruh jaemin untuk menenangkan jeno terlebih dulu di kamar putra kedua jung itu

sesampai keduanya di kamar besar yang sudah hampir seminggu jaemin tumpangi itu, jeno masih enggan melepaskan pelukan eratnya dari si manis yang kini sudah terduduk di tepi ranjang dengan jeno yang memeluknya dari samping

menumpuhkan sebagian pipinya pada bahu kekasih manisnya "kau hampir membunuhnya jen" tegur jaemin saat merasakan, jeno sama sekali tidak merasa bersalah justru si tampan malah mendusal kan pipi tirus itu pada bahu sempit miliknya

"dia menyebalkan, aku tidak menyukai nya" Gerutu jeno yang terlihat seperti seorang anak kecil yang sedang mengadu pada orang tuanya, masih dengan pelukan eratnya

pria manis itu hanya bisa menghela nafa panjang dan menepuk pelan kepala jeno, begini lah sekarang kondisi pria tampan itu semenjak kejadian keduanya bertengkar. Jeno seakan memiliki trauma besar saat melihat jaemin tidak ada di sekiranya, bahkan si tampan akan mematung kaku dan berteriak histeris saat ia tidak melihat jaemin dari pandangan

crime of the jung [Markhyuck, Nomin, Sungtaro] (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang