hawai? apa yang kalian pikirkan dengan kata itu? tentunya sebuah kota yang terdengar banyak memiliki destinasi pantai nya bukan? mungkin destinasi itu juga yang dipikirkan oleh menantu pertama keluarga jung.
sebulan setelah menikah dengan putra sulung jung, mark, haechan beserta putra mereka memutuskan untuk 'berlibur' ke hawai, tanpa membahas tentang honeymoon yang seharusnya
mark membeli sebuah vila besar yang tepat berada pada tepi pantai untuk keluarga kecilnya, uang yang ia keluarkan tidak sebanding dengan senyum yang di tunjukan oleh suami manisnya dan putra nya yang setiap sore selalu berlari kecil ke arah pantai untuk bermain pasir
"cle dimana? dia belum memakan apapun dari siang" seperti nya pria manis mark kini lupa bahwa hobi terbaru putranya adalah membuat istana pasir setiap sore
"dia bersama eril tadi, mereka pergi ke pantai seperti biasa" memeluk pinggang suami manisnya yang sedang berdiri menghadap jendela villa
"apa eril sudah memberinya makan?" kini sebelah lengannya ia turunkan untuk menyentuh lengan kekar suaminya
"aku sudah meminta eril untuk menyiapkan bekal cle, jadi pasti dia tidak akan lupa jadwal makan cle" mengecup bahu si manis untuk menenangkan nya
"soal cle, aku yakin dia akan merasa kesepian jika kita terus menyuruh nya bersekolah privat di rumah, umurnya baru menginjak lima tahun dia pasti menginginkan banyak teman" kembali, rasa khawatir mengenai putra satu satunya yang ia beri nama jung harrel chenle itu kembali memasuki relung hatinya
"sayang, cle kita akan mengerti kondisi nya nanti, lagi pula jeno dan sungchan setuju untuk membeli rumah di blok yang sama dengan kita, jadi cle akan baik baik saja karna akan ada jie dan ruto" memutar tubuh si manis yang semula membelakangi nya
"cle kita akan baik baik saja" ulang nya sekali lagi membuat haechan merasa sedikit lega karna ia sendiri juga akan menjamin hidup putranya akan terus penuh dengan kasih dan sayang
"aku percaya akan itu, aku akan menjamin kebahagiaan nya" senyuman itu persis seperti senyumannya pada lima tahun yang lalu, masa di mana mark perlahan meruntuhkan pertahanan nya
"kau harus percaya karna bukan hanya kau saja yang akan menjamin itu, aku juga akan menjamin kebahagiaan keluarga kecil kita" mengambil sebelah tungkai lengan suaminya untuk ia kecup lembut
tidak akan ada yang bisa membuat cle ku merasa rendah.
---
jika kalian bertanya apa yang si tengah dan suami manisnya lakukan? harusnya kalian tidak usah bertanya lagi, berbeda dengan si sulung dan keluarga kecilnya yang penuh dengan kehangatan, jeno kini sedang berdiri tepat di depan dua targetnya yang sudah tewas dengan keadaan di gantung secara terbalik
"maaf tuan, tuan muda jisung memaksa masuk" salah satu bawahan itu menunduk dengan sangat sopan membuat jeno memijat pelipis nya
"suruh jie masuk" apa boleh buat jika suami manisnya yang mengeluarkan perintah tadi? mau tak mau jeno memberikan kode lewat dagu yang seakan menyuruh bawahan tadi untuk pergi dan membawa jisung masuk, tak lupa menyuruh sisa anak buahnya untuk menutup kedua mayat itu dengan kain
"jie, untuk apa kau menyusul kam-" belum sempat jeno menyelesaikan kalimatnya, putranya itu kini sudah menghampiri nya dengan berlari kecil sembari memukul perut sang ayah
"kenapa ayah mengajak papa kemari!! adikku sedang berada dalam perut papa kalau dia kenapa kenapa bagaimana?"
ya, jaemin sedang mengandung adik dari bocah lima tahun yang kini menatap ayahnya dengan amat tajam, jisung menjadi sangat protektif pada jaemin sejak tau bahwa jaemin sedang mengandung adiknya, protektif yang di tunjukkan persis dengan sang ayah
![](https://img.wattpad.com/cover/289773325-288-k865722.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
crime of the jung [Markhyuck, Nomin, Sungtaro] (END)
Fanfictionmarkhyuck nomin sungtaro (Mpreg) "kau akan membayar luka ini dengan air matamu" "kau hanya satu dari sekian banyak orang yang bisa melemahkan isi otakku" "kau manis, mau jadi milikku?" start 28/10/2021 end 11/05/2022 jangan salpak!!