05

25.9K 2.6K 64
                                    

Sinar matahari yang mulai muncul malu malu itu bertanda hari baru akan di mulai dan akan banyak yang mulai beraktivitas seperti biasa

Dan itu juga berarti Jung brothers sudah harus berangkat ke sekolah,

Saat ingin menuruni tangga terakhir untuk menuju ruang makan, bentakan dari arah dapur menyapa pendengaran si bungsu Jung terlebih dulu

Niatnya untuk ke meja makan di singkirkan sejenak karna rasa ingin taunya saat ini lebih tinggi

Sesampainya di dapur dia memilih untuk mengintip terlebih dahulu dari arah pintu, terlihat jelas disana. Seseorang yang sudah bergelar resmi temannya itu sedang di marahi kepala pelayan di mansionnya

"Kalau begini terus cara kerjamu, aku tidak akan segan untuk melaporkan mu ke tuan"ancamnya dengan manik yang tak lepas dari Shotaro

Sedangkan pria manis yang sekarang jadi bahan bulan bulanan di dapur mansion itu hanya tertunduk tak berani menatap sang kepala pelayan karna menurutnya itu memang salahnya

" Lihat aku bodoh, aku sedang berbicara pada mu"geram nya karna sedari tadi merasa di acuhkan

sungchan yang telah paham dengan apa yang di permasalahkan, karna tidak sengaja menangkap makanan yang harusnya sudah dihidangkan di meja makan itu justru masih berada di telfon dengan warna hitam pekat yang menandakan makanan tersebut hangus

Aura yang tadinya tegang akibat pertengkaran kecil antara shotaro dengan kepala pelayan, kini makin menegang setelah hadirnya sungchan di bagian dapur

"bukannya papa selalu mewawancarai secara langsung pelayan pelayan yang akan kerja disini? berarti papa juga akan tau kelebihan dan kelemahan pelayan, lalu kalau kelebihan shotaro bukan dibagian memasak. Mengapa kalian menyuruhnya memasak? bukannya papa sudah melist siapa saja untuk urusan dapur?" sentak sungchan yang langsung pada intinya. Sebelum dia menarik lengan shotaro untuk berdiri di sampingnya

Para pelayan yang sedari tadi menatap penuh cela ke arah shotaro kini menunduk dalam karna adanya sungchan

"Siapa yang menyuruhnya memasak?"bentak nya kepada seluruh pelayan yang di tugaskan di bagian dapur itu

"I-ini salahku tuan muda, jadi maafkan lah mereka" bukan salah seorang dari pelayan itu yang mengaku salah, justru shotaro yang memohon di samping sungchan dengan terus menunduk

amarah terasa membakar kepalanya, dengan cepat dia mengambil sebuah pisau lipat dari kantung celana sekolah nya. Lalu mengarahkannya kesalahan satu pelayan di sana. Ini yang mendeskripsikan dirinya sebagai orang yang paling kejam jika ada yang mengusiknya atau keluarga nya, sedangkan shotaro sudah termasuk di list pertemanan nya yang artinya pria manis itu juga termasuk orang penting bagi sungchan

"Kau bisu?" sargasnya dengan penuh penekanan dan sarat akan amarah sambil menyodorkan ujung pisau lipat nya yang terlihat sangat tajam

"I-iya tuan... Saya yang m-menyuruhnya memasak"

"sudah bosan kau bekerja disini? sekali lagi ada yang menyuruhnya melakukan yang bukan keahlian nya akan ku patahkan tangan kalian" tatapan penuh selidik itu dilayangkan sungchan sebelum si bungsu beranjak dari dapur bersama shotaro di gandengannya

Kini keduanya sudah berada di taman sebelah kiri mansion, sambil menunggu pelayan pelayan tadi memasak ulang sarapan untuknya

"Terima kasih tuan muda sudah mem--" setelah duduk dengan manis di samping sungchan pria mungil itu baru berani membuka suaranya

"Kan sudah ku bilang kalau kita hanya berdua panggil saja aku sungchan, bahkan kau lebih tua dari ku" Bantah sungchan cepat sebelum sungchan menyelesaikan kalimatnya

crime of the jung [Markhyuck, Nomin, Sungtaro] (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang