Sebuah mobil mewah berwarna hitam terparkir disebuah rumah mewah dengan cat putih. Sudah dipastikan jika mobil itu adalah milik Gracio jika dilihat dari plat nomer kendaraan yang berakhiran GRE.
Tepat saat mesin mobil itu mati, pintu sebelah kanan terbuka dan muncullah Gracio dengan stelan jas berwarna navy
Dia berjalan kearah pintu utama rumah ini, memencet bel beberapa kali. Dan tidak berapa lama pintu pun terbuka memperlihatkan isi rumah tersebut yang baru pertama kali dia lihat.
Perempuan paruh baya yang membuka pintu itu tersenyum ramah pada Gracio, mempersilahkannya untuk masuk ke dalam rumah tersebut
Gracio terlihat mengedarkan pandangannya kesudut ruangan, hangat. Itu yang Gracio rasakan ketika memasuki rumah ini, tatak letak beberapa barang yang tepat pada posisinya dan juga tema yang mengusung Vintage membuat kesan rumah ini hangat akan kekeluargaan.
Gracio mendudukkan dirinya setelah dipersilahkan duduk, dia menoleh kebelakang saat mendengar suara seseorang menyapanya
"Ini pasti Gracio yah" Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik berjalan mendekat kearahnya
"Heheh iyah tante" Gracio berdiri lalu menyalimi tangan orang tersebut yang sudah dipastikan itu adalah ibu dari orang yang dia jemput
"Ayo diminum dulu, itu Aninnya paling bentar lagi juga turun" Gracio mengangguk sopan dan meminum minuman yang tadi diberikan oleh salah satu art
"Makasih tante, ini minumannya Gre terima"
"Gre, sorry yah lama nunggunya pasti" Suara Anin tiba-tiba terdengar saat Gracio dan Mama Anin tengah asik mengobrol
"Nah ini orang nya"
"Yaudah yuk Ge kita berangkat, Bun aku berangkat dulu yah" Pamit Anin pada sang Bunda
"Iyah kalian hati-hati yah, Gre titip Anin nya yah"
"Pasti tante, Gre jagain kok Aninnya hehe"
Saat ini keduanya tengah berada didalam mobil yang dikemudikan Gracio, malam ini sekolahnya mengadakan promnight untuk merayakan acara kelulusan untuk angkatannya.
"Cantik banget sih Abin" Gracio memuji Anin saat mobil yang Gracio kendarai tiba di parkiran sekolah
"Apa deh Ge" Anin terlihat malu-malu saat Gracio memujinya
Gracio tidak membual saat mengatakan jika Anin sangat cantik karena memang kenyataannya Anin sangat terlihat cantik malam ini, dress hitam satinnya membuatnya semakin terlihat seksi.
Bagaimana jika yang duduk disebelahnya itu adalah Shani? Ah mungkin malam ini akan menjadi malam yang tak terlupakan jika itu terjadi, dan Gracio akan menjadi orang yang paling beruntung karena bisa mengandeng salah satu bidadari Tuhan
Tapi dia tersadar itu semua tidak akan pernah mungkin terjadi. Kenyataan itu membuatnya menunduk merasakan sakit yang mulai kembali menjalar di relungnya. Kejadian kemarin sore terus berputar di ingatannya
Setelah pengumuman kelulusannya kemarin, akhirnya dengan paksaan dari ketiga temannya itu Gracio memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya.
Ia tidak berharap lebih yang jelas Gre hanya ingin mengungkapkan apa yang dia rasakan selama ini
Mungkin jika diungkapkan perasaannya akan lebih sedikit lega meski dia begitu meyakini apa yang akan dia terima, apa yang diharapkan dari seseorang yang sudah memiliki kekasih? Tentu jawaban tidak yang akan diterimanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello!! It's Me Gracio (End)
RomanceMenyembunyikan perasaan bukan lah hal mudah bagi kebanyakan orang. Begitupula dengan Gracio yang ternyata sangat pandai merahasiakan perasaan suka pada sahabat kakaknya yaitu Shani. Bukan karena Gracio tidak berani menyatakan perasaannya, tapi dia l...