*
Pikirannya dipenuhi dengan tanya tentang sikap Shani yang berubah, apakah dirinya melakukan kesalahan? Tapi ini adalah pertemuan pertamanya selama beberapa tahun terakhir, tidak mungkin juga kan dirinya melakukan kesalahan pada Shani
"Ge makan dulu"
Teriakan Vera dari arah meja makan membuat Gracio yang akan membuka pintu kamarnya menoleh dan menggelengkan kepalanya
"Nanti aja Mi"
Vera terdiam melihat Gracio yang bersikap tidak seperti biasanya, ia sedikit khawatir.
"Mami kenapa?" Shania menepuk pundak maminya yang melamun menatap kamar Gracio
"Adekmu kenapa yah Kak tadi mami suruh makan malah langsung masuk kekamar" Vera punn menceritakan kekhawatirannya pada si sulung
Shania pun menatap kamar Gracio apa ini ada hubungannya sama Shani? Shania yang tidak mau ambil pusingpun hanya mengangkat bahu toh dia sudah mencoba mempertemukan keduanya.
Dia memang berniat untuk membantu keduanya meluruskan kesalah pahaman yang terjadi beberapa tahun lalu
Toh tidak ada yang salahkan dari niatnya itu. "Jangan-jangan salah rumah lagi, Geee" Shania pun berlari kearah kamar Gracio
Akhir pekan ini seharusnya Gracio sudah pergi dengan Mario dan Altara ke Bandung namun rencana itu gagal saat tiba-tiba Mario mengabarinya tidak pergi karena harus menjemput sepupunya, begitu juga dengan Altara yang menghubunginya setelah telpon dari Mario terputus memberitahu jika dia tidak jadi ikut karena tidak diberi izin oleh Chika
Gracio menghela nafasnya menyandarkan tubuhnya pada sofa ruang tamu. Harusnya sore ini dia berangkat, dirinya sudah rapih dan tinggal berangkaat.
"Dari pada lo diem dirumah mending ikut gue sama Mami belanja" Gracio pun mengangguk dan mengikuti langkah Shania
Memang keputusan yang salah Gracio menyetujui ajakkan Kakaknya ini, kalo tau hanya akan dijadikan porter dia lebih memilih ke Bandung saja sendiri dari pada menjadi bodyguard seperti ini kedua tangannya penuh dengan paperbag belanjaan Mami dan Kakaknya itu
Kali ini keduanya sedang belanja bulanan dan Gracio yakini itu akan memakan waktu yang lama. Setelah menitipkan barang-belanjaan milik Kakak dan Maminya Gracio lebih memilih duduk menunggu, pandangannya tertuju pada stroller bayi tak jauh dari tempatnya
Kepalanya menoleh kekanan dan kekiri mencari orang tua dari bayi itu. Parah lupa sama anak sendiri nih pasti pikir Gracio mendekati bayi tersebut. Sesaat dia terdiam melihat bayi itu mengingat dimana dia pernah melihat bayi itu
Bayi tersebut menangis saat Gracio mencoba mengingatnya, diapun menggendong bayi tersebut menepuk pelan pundaknya hingga bayi tersebut berhenti menangis. Bayi yang kira-kira berumur 9 bulan itu tersenyum dan menarik piercing Gracio dengan kuat
"Duhhh kok ditarik sih Cil, salah gue apa anjir" Gracio mengangkat tinggi tubuh bayi itu ke atas matanya menyipit menatap tajam bayi tersebut, sedangkan bayi itu hanya tertawa saja
"Lah ketawa nih bocil, gue jual mau hemm mau?" Gracio yang gemas melihat tingkah lucu bayi itupun mencium pipinya saat bayi itu mengangguk seperti menjawab pertanyaan Gracio
Bingung karena tidak ada tanda-tanda orang yang mencari bayinya, Gracio pun membawa bayi tersebut ketempat tadi dia duduk, mungkin nanti juga akan ada yang mencarinya tidak mungkin kan orang tua bayi ini lupa sama bayinya sendiri
![](https://img.wattpad.com/cover/286595282-288-k337275.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello!! It's Me Gracio (End)
RomanceMenyembunyikan perasaan bukan lah hal mudah bagi kebanyakan orang. Begitupula dengan Gracio yang ternyata sangat pandai merahasiakan perasaan suka pada sahabat kakaknya yaitu Shani. Bukan karena Gracio tidak berani menyatakan perasaannya, tapi dia l...