13

1.7K 192 3
                                    

*

Gracio mengerjapkan matanya berkali-kali, rasa kantuk masih menyerang tubuhnya, minggu pagi ini dia dengan sedikit terpaksa harus pergi ke suatu tempat. Berkali-kali dia menampar pipinya sendiri berusaha agar tetap sadar dan tidak membahayakan pengendara lain

Sekitar pukul 4 tadi telponnya berdering terus-menerus dan dengan terpaksa dia terbangun untuk melihat siapa seseorang yang dengan tidak sopannya menelpon di jam seperti ini dimana semua orang masih terlelap dalam mimpinya

Si tiang Mario nama itu tertera pada ponsel Gracio yang terus berdering, ingatkan dia untuk mematahkan lengan Mario jika telponnya itu tidak penting

"Kenapa anj lo gatau waktu banget nelpon jam segini"

"Wedeh santai santai brodi, pagi-pagi dah marah aja cepet tua lo entar"

"Bacot, buru lah ngapain lo nelpon jam segini?"

"Yo bantuin gue pleaseee, mobil gue mogok nih"

"Sialan lo nelpon gue sesubuh ini cuman buat ngasih tau mobil lo mogok" Gracio kembali memejamkan matanya berniat untuk kembali tertidur, bodo amat dengan Mario

"BANTUIN GUE GRACIO, JEMPUT GUE!! BENGKEL JAM SEGINI BELUM PADA BUKA"

Gracio seketika terbangun karena kaget dengan suara teriakkan Mario tepat di telinganya itu

"Gue bunuh lo Mar ganggu gue tidur aja, kirim lokasi lo gue otw sekarang"

Gracio menghentikan mobilnya tepat disebrang lapangan yang terlihat ramai oleh orang-orang yang sedang berolahraga maupun yang sekedar membeli makanan yang di jajakkan di pinggir lapangan itu

"Kok berhenti sih Yo" Mario yang sedari tadi tertidurpun bangun saat merasakan mobil yang di tumpanginya tidak melaju seperti sebelumnya

"Gue mau makan dulu laper, lo kalo mau lanjut tidur, tidur aja lagi"

Setelah berbicara pada Mario, Gracio pun keluar dari mobil dan mulai menyebrangi jalanan yang tidak terlalu ramai oleh kendaraan. Kakinya melangkah menuju area stand makanan, matanya yang tadi terlihat mengantuk tiba-tiba menjadi berbinar saat melihat begitu banyak makanan

"Bu nasi uduknya yah satu, pake ayam, telor dadarnya dua pake sambel yang banyak tempek oreknya juga"

Setelah melihat-lihat sebentar pilihannya tertuju pada stand nasi uduk yang menyajikan banyak lauk, kedua sudut bibirnya naik keatas dengan mata berbinar tidak sabar untuk merasakan enaknya makanan yang sudah lama sekali tidak ia rasakan semenjak ke luar negeri

"Ini Mas pesanannya" Ibu penjual nasi uduk itu menyodorkan sepiring penuh nasi uduk dengan lauk yang tadi di pesan oleh Gracio

Suapan pertama membuat Gracio memejamkan matanya menikmati makanan yang begitu lezat menurutnya. Tak sedikit beberapa orang yang sedang berlalu lalang memperhatikan Gracio yang tengah makan dengan lahapnya

Selain karena wajahnya yang tampan juga memiliki tubuh atletis yang disukai sebagian kaum hawa, ekspresi wajah Gracio yang menggemaskan saat menikmati makanannya itu juga menjadi daya tarik orang-orang yang melihat kearahnya

Tanpa disadari Gracio banyak orang-orang yang langsung mengerubuni stand nasi uduk ini hanya untuk bisa melihat Gracio lebih dekat dan kebanyakan itu berasal dari kaum hawa.

"Enak banget yah kayaknya makanannya, sampe gasadar banyak yang liatin"

Sebuah suara mengagetkan Gracio, dia mengenali suara itu sangat jelas diingatannya, siapa lagi kalo bukan Shani Indira pemegang tahta tertinggi hatinya

Hello!! It's Me Gracio (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang