*
Gracio dan Altara memasuki pekarangan rumah semi moderen berlantai dua, ini adalah rumah Altara juga Chika yang ternyata sudah menikah. Gracio terlihat kesusahan membawa kado besar ditangannya, hadiah pernikahan Altara dan Chika yang tidak bisa ia hadiri saat itu.
"Taruh situ aja Yo" Altara menunjuk ke sudut ruangan dan membiarkan Gracio menaruh kado tersebut
"Ini gue gak dikasih minum apa?" Altara yang sedang duduk di sofa memainkan ponselnya pun menoleh kearah Gracio yang baru saja mendudukkan tubuhnya disamping Altara
"Bawa sendiri aja lah, noh disonoh"
Gracio mendengus sebal sebelum berjalan dia menendang kaki Altara hingga membuatnya mengaduh, Gracio berjalan menuju dapur yang ditunjuk oleh Altara tadi, ia membuka kulkas dan mencari minuman apa yang ada didalamnya
Setelah berpikir sebentar, susu coklat yang akhirnya dia pilih. Dengan kulkas yang masih terbuka Gracio menegak susu itu, saat kepalanya mengadah keatas menghabiskan susu itu ada sesuatu yang menarik-narik celananya
Mungkin kucing pikirnya, dia pun menendang pelan kakinya bermaksud menyingkirkan sesuatu itu
"Uhhh" Terdengar rengekkan sesaat setelah ia menendang kakinya itu
Gracio yang kaget karena itu bukan suara kucingpun langsung menoleh kebawah dan mendapati bayi laki-laki yang tengah tersungkur diapun dengan cepat berjongkok membetulkan posisi bayi laki-laki itu, tidak ada tangisan dari bayi tersebut
Hanya rengekkan saja saat tersungkur tadi. Mata Gracio membulat saat mengetahui bayi itu adalah Kavi.
"Heh kok bisa ada disini si Kavi, lo gak papa kan Cil?" Gaada yang luka kan?" Gracio masih terus mengecek badan Kavi takutnya ada lebam atau apapun, sedangkan Kavi yang melihat kepanikkan Gracio malah tertawa terus karena merasa geli mungkin bayi itu pikir jika Gracio sedang mengajaknya bercanda
Setelah memastikan jika Kavi baik-baik saja, Gracio pun membawanya ke ruang tengah dimana tadi altara duduk. Gracio terlihat celingukkan mencari keberadaan Altara yang sudah tidak ada di tempatnya itu
Tidak mau ambil pusing diapun duduk dilantai berlaskan karpet lembut, menurunkan Kavi dalam Gendongannya membiarkan bayi itu merangkak mengambil sebuah mainan mobil yang tergeletak
"Mbiimm bimm" Kavi terus mengoceh didepan Gracio yang tengah rebahan memainkan ponselnya, merasa diacuhkan Kavi pun melempar mainannya ke wajah Gracio
"Aduh sakit woy bocil, main lempar-lempar aja" Gracio menoleh pada Kavi yang terlihat tidak berdosa karena sudah melemparinya itu, Kavi malah tertawa dan merangkak naik keatas dada bidangnya itu
Kavi terus tertawa saar Gracio mengangkat tubuhnya keatas, sesekali Gracio mencium pipi gembulnya karena gemas dengan bayi berusia 9 bulan itu
"Lah tumben tuh bocah bisa langsung akrab gitu"Suara Altara terdengar saat melihat Gracio dan Kavi yang tengah tengkurab fokus menonron kartun dari ponsel Gracio
Altarapun duduk diikuti Gracio yang kemudian bangkit "Emang kenapa gitu Ra?"
"Biasanya susah banget ni anak kalo sama orang baru" Gracio yang mendengar hanya menganggukkan kepalanya melihat Kavi yang masih asik dengan kartunnya itu
"Aku pulangggg, Kavi sayanggg" Sebuah teriakkan terdengar saat pintu rumah terbuka dan terlihatlah Chika dengan beberapa kantung plastik ditangannya berjalan kearah ruang tengah dimana Gracio, Altara dan Kavi tengah rebahan
"Eh ada tamu ternyata"Chika yang menyadari keberadaan Gracio hanya cengengesan saja
"Mana Kado gue?"Chika mengadahkan tangannya dihadapan Gracio

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello!! It's Me Gracio (End)
RomanceMenyembunyikan perasaan bukan lah hal mudah bagi kebanyakan orang. Begitupula dengan Gracio yang ternyata sangat pandai merahasiakan perasaan suka pada sahabat kakaknya yaitu Shani. Bukan karena Gracio tidak berani menyatakan perasaannya, tapi dia l...