0.4 | Sulit

1.8K 406 28
                                    

Stuck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Stuck

•—•

Bunyi pintu dari hunian megah terdengar. Tentang bagaimana marmer sekilas mereplika dirinya serupa bayang, dentum sorot kaki yang menggema sepanjang jalan.

Sapaan satu orang paruh baya yang tengah menyiapkan hidangan masuk dalam telinganya. Membuat sosok itu—pemuda yang bahunya tergantung ransel hitam dengan kaus oblong senada dan jeans biru langit; tersenyum singkat membalas.

"Den Taehyung? Pulang, Den?"

"Iya, Bi."

Segalanya masih cerah sebelum—satu sosok dengan ujung nama yang sama dengan Taehyung menuruni tangga dengan raut terkejut.

"Taehyung?"

Dakhta Namjoon Swarna.

Pemuda yang miliki darah persis dengan Taehyung, pemuda yang miliki umur di atasnya.

Kakak.

Dan Taehyung—ia mampu menangkap senyum megah Namjoon hingga lesung pipit pemuda itu terlihat. Namun, Namjoon yang baru saja membenarkan letak kaca matanya; dilalui begitu saja oleh sang pemuda. Pemuda itu tak sama sekali membalas ucapan sang Kakak, memilih tuk naik ke lantai dua tanpa satupun aksara keluar dari belah bibirnya. Membuat Namjoon—binar gembira itu terenggut paksa hingga langkahnya terhenti tepat di undakan ke dua menuju dasar.

Seutuhnya, Namjoon mengerti. Namun tak jarang hatinya berteriak meminta tanya sampai kapan mereka seperti ini.

"Dek. Sopan lo nggak bales sama sekali sapaan gue?" ucap Namjoon dengan figur yang berbalik. Kini menatap penuh, pada punggung yang terhenti di undak tangga paling atas.

Dan sahutan Taehyung, bukanlah jawaban yang Namjoon inginkan.

"Ya? Harus sesopan apa gue sama lo, Dakhta yang terhormat?" Taehyung menjawabnya tanpa sedikitpun memutar pandang.

Dengusan lelah terdengar, "Ayo makan malem dulu," ajak Namjoon pada akhirnya. Sebab menanggapi diri sang adik yang terlihat menyala seperti ini; hanya akan menimbulkan kegaduhan yang tak pernah dirinya inginkan.

"Gue udah makan."

Namun Taehyung—menolaknya mentah.

Membuat satu dari sisi Namjoon turut terpancing apinya, hingga pemuda itu menaiki anak tangga lagi lantas membuat keduanya berada sejajar dan berhadapan; Namjoon menarik lengan Taehyung agar pemuda itu menatapnya.

SEMBILUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang