Hubungan keduanya memang terjadi secara diam-diam.
Entah tentang rasa ingin menjaga hubungan atau rasa enggan tuk lakukan pengakuan.
Keduanya saling mencinta; benarkah?
Namun mengapa semakin lama, ada seseorang yang terus menahan sembilu luka di hat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
First Step
•—•
Baginya, cinta bukan soal kasih sayang saja. Cinta bukan sebatas perasaan yang tumbuh dari balik dada, cinta bukan frasa yang miliki pendek makna. Jauh lebih luas, besar, dan panjang dari itu.
Rafarian Jungkook mengerti. Cinta soal perjuangan, tentang bagaimana trik-trik manusia sampaikan rasanya. Tentang bagaimana sepasang—atau bahkan seorang manusia ciptakan kondisi hati yang utuh hanya pada orang-orang yang berarti dalam hidup mereka.
Maka yang kali ini ia perjuangkan, telah ada di depan mata.
Sosok gadis yang sebetulnya telah berbulan-bulan lalu tempati hatinya namun ia baru saja berani. Baru saja temui tekad yang bulat tuk mengejar.
"Nggak gampang buat lupain hari itu, Li."
Hari di mana, Lalisa bersama keluarganya mendatangi hunian si pemuda—orang tua mereka nyatanya berkawan lama sejak masa perkuliahan. Lalisa datang dengan senyum awal yang sungkan namun cerah kala obrolan mulai mengalir seperti arus sungai yang tenang pun menyenangkan.
Lalisa pandai menanggapi, pandai menghargai, pandai membuat suasana tak sepi.
Gadis berponi dengan pipi kecil namun penuh secara bersamaan itu, hadirkan gelitik ringan di perut Jungkook. Seolah syarafnya bekerja baik tuk memperhatikan presensi Lalisa saja hari itu.
Benar.
Rafarian Jungkook telah jatuh cinta.
•—•
Ruangan itu begitu luas. Terdapat lemari kaca besar yang berisi sejumlah piagam pun sertifikat—disertai dengan buku-buku tebal. Banyak sekali pernik mewah yang tak mungkin luput dari pandangan. Dan dari sekian banyak interior dengan harga fantastis itu—terdapat satu fokus yang tentu saja akan mengambil atensi siapapun yang masuk ke dalamnya.
