0.7 | Permintaan Maaf

2.2K 455 164
                                    

An apology

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

An apology

•—•

"Oh, wow?"

Detik di mana segala napasnya seolah direnggut paksa, keadaan yang begitu tiba-tiba menimpanya—pemuda dengan mata setajam elang dengan begitu cepat melepaskan kontak fisiknya bersama sang kekasih.

Aldebra Taehyung Swarna; bahkan beri gerakan sedikit mendorong agar mereka—Taehyung dan Jennie memiliki jarak yang wajar.

Bilamana pengakuan menjadi sebuah hal yang sulit, bilamana hubungan keduanya menjadi sebuah hal yang mustahil tuk diketahui—maka sampai di mana saat yang ia tentukan sendiri tiba, sebelum semuanya sampai pada ritme jalan yang diingininya, apapun yang terjadi, elakan adalah jalan pertama yang dipilihnya.

"Shit, Taehyung. Jangan didorong gitu, anjir!" Itu suara Rafarian Jungkook. Figur yang saat ini beralih menahan posisi Jennie yang hampir saja jatuh.

"Lo nggak papa, Dek?" tanya Jungkook dengan dua telapak yang menahan pundak gadis itu.

Jennie yang mendapati perlakuan Jungkook lantas menerjapkan matanya. Mencoba mundur tuk melepas apa yang Kakak tingkatnya itu beri, seraya menggeleng, "Eng-enggak papa, k-kok! Makasih, Kak."

Jungkook mengangguk konstan. Ia baru ingin membuka suara, namun sahutan barithon milik pemuda Aldebra menyita atensi begitu saja.

"Tadi gue sama dia nggak sengaja ketemu. Gue kesandung terus nabrak dia, jadi posisinya agak aneh kalo diliat sekilas." Taehyung berdeham, ia menghela napas menatap Jennie dengan ringisan kecil, "Sori Dek, gue reflek banget dorong lo pas liat Jungkook. Makasih juga tadi udah nahan badan gue."

Dusta.

Taehyung lagi-lagi berdusta.

Jennie kira, di keadaan seperti ini—mungkin Taehyung akan mengakuinya meski dalam keadaan yang tak disengaja. Namun ternyata, tidak. Pemuda itu mengatur skenario kosong lagi, selayaknya naskah yang mau tak mau Jennie lakoni. Bahkan kala maniknya memandang jelaga arang itu; Jennie seolah diharapkan untuk patuh.

Senyum pasrah Jennie beri, "Iya. Nggak papa, Kak. Sama-sama."

"Okay, wait. Bentaaar," Kini giliran Jungkook yang memotong dialog keduanya. Pemuda itu mengusak rambut belakangnya acak, memandang Jennie pun Taehyung tak mengerti, "Dek, lo yang waktu itu ditabrak sama Jimin, kan?"

"Hah? O-oh, Iya, Kak. Kakak tau?"

"Tau. Raga cerita soalnya." Dan setelahnya Jungkook melanjutkan. Maniknya kini beralih menatap Taehyung, "Oke. Dan lo Tae? Hoseok bilang lo mau ngecek tenda tapi ngelarang anak panitia lain masuk. Kenapa?"

SEMBILUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang