1.7 | Tuhan, Tolong Jaga

1.7K 337 93
                                    

Please Keep Her Safe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please Keep Her Safe.


•—•


Mungkin terdengar berlebihan tetapi memang seulas senyum itu tersungging apik sejak detik pertama mereka memutuskan pergi hingga saat ini.

Tak hilang.

Tak jua kehilangan percik bahagianya.

Lengkung menawan itu tercipta di atas bibir Jennie dengan begitu nyaman.

Gadis itu tampil dengan balutan kaus putih selengan dan loose jeans berwarna biru muda. Rambutnya diurai cantik dengan riasan tipis cushion, blush, maskara, serta lipstain berwarna merah muda berhint orange.

Sedangkan sosok pemuda di sebelahnya—yang saat ini tengah di balik kemudi, tampil dengan kaus hitam berlapis jaket jeans biru, serta celana dengan bahan dan warna senada. Rambutnya ditata sederhana dengan pomade tipis sehingga terlihat sehat.

Dua anak manusia itu terlihat begitu serasi berada dalam satu mobil yang mana—kini dipenuhi oleh wangi dua parfume yang tercampur namun hasilkan semerbak yang menenangkan. Si gadis dengan campuran aroma apel, vanilla, jasmine, pun setitik kopi—sangat segar bersanding dengan pemuda beraroma cengkeh, citrus, dan kayu jati—pekatkan kesan maskulin.

"Abis dari Sea World mau ke mana? Langsung ke Samudera?"

Jennie menoleh, mengangguk semangat, "Boleh!"

Lantas, pemandangan yang demikian membuat Taehyung terkekeh. Setelah melakukan belokan kecil dengan jemarinya di atas kemudi, pemuda itu kini mengusap ringan pucuk kepala Jennie, "Persis anak kecil kamu."

Merasa tak keberatan, Jennie menjulurkan lidahnya—bermaksud meledeki Taehyung, "Biarin, wle! Kamu pacaran sama anak kecil berarti."

"Hahahaha, bisa banget balesnya."

Dan begitu, sampai di mana mereka telah keluar dari balik pintu, melangkah keluar area parkir.

Tanpa berucap apapun, di hadapan begitu banyak orang—meski tak mereka kenali, Taehyung menggandeng jemari Jennie. Membawa Jennie dalam langkahnya yang tak begitu cepat—memperlakukan Jennie dengan ritme yang membuat gadis itu nyaman.

Mungkin.

Mungkin satu hal yang tak Jennie ketahui bahwa selain genggam jemari, manik Taehyung secara konstan memaku pada parasnya lebih lagi saat Jennie berbicara. Entah soal si gadis yang dengan polos bertanya mengapa tempat ini bisa dibuat menjadi hunian bagi satwa air, bagaimana perasaan para hewan kala bertemu dengan manusia, dan apakah seorang bayi yang digendong atau dibawa di atas trolly itu masuk dengan harga yang sama dengan orang dewasa.

Celotehan soal hal-hal kecil, yang tentu membuat Taehyung berkali-kali jatuh cinta, perasaan ingin menjaga itu keluar dengan begitu saja.

Lantas kala mereka telah benar-benar masuk dalam ruangan yang diisi dengan begitu banyak hal yang kental akan lautan—Taehyung rasakan pusing harus memfokuskan arah matanya; pada indahnya ragam isian biru atau pada manik gemerlap yang seolah bertabur bintang dalam mata milik sang kekasih. Mata Jennie sangat cantik. Ukurannya seolah lebih besar dari biasanya sebab kini Jennie banyak melebarkan mata—terlihat begitu tertarik akan apa yang dilihatnya.

SEMBILUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang