"Dia seperti apa." Tanya Aulia saat makan siang
"Dia baik. Dia memberiku kesempatan untuk berbicara dihadapan pak Billar. Itu saja,"
"Dan aku yakin pak Irwan bersikeras tidak bersahabat"
"Kok tau".
"Sudah jadi kebiasaan. Dia tidak rela ada yg bisa ngalahin dia"
"Aku malah salah fokus Mulu. Abis dia mirip banget sama Ridho. Aku pikir Ridho hidup lagi dalam bentuk pak Billar. Tapi kalo dipikir lagi dia bukan Ridho tapi pak Billar. Hanya saja baik wajah yang sangat mirip." Jelas lesti.
"Apa Ridho pernah cerita kalo dia punya kembaran" Aulia balik nanya.Pasalnya dulu ia pernah sekelas dg Lesti dan Ridho.
"Belum pernah. Toh aku juga tidak kepo sama keluarga Ridho"
"Sudahlah.. itu pak Billar dan Ridho itu sudah terkubur dan jadi bagian masa lalu kamu"Lesti terlihat meminum minumannya.
Mrk baru selesai makan siang."Maaf.. aku tahu ini hal terberat buat kamu. Saat kami benar-benar melupakannya tiba-tiba Ridho muncul dalam bentuk pak Billar" kata Aulia kemudian.
"Bisakah kamu simpan baik-baik rahasia ini. Jangan sampai orang lain tahu masalah ini" pinta Lesti
"Tentu..".
"Sudah. Aku mau ke pak Billar sebentar. Aku mau minta ijin tidak masuk besok. Ada yg hrs aku bereskan dg pak Darwis. Beliau bilang ada yg mau membeli villa yg di Lembang Padahal aku sudah melarang utk menjualnya. Disana masih ada orang yang menjaga villa itu"
"Pergilah.."Lesti terlihat meninggalkan Aulia.
Ia menemui pak Billar di ruangannya."Maaf.. permisi. Boleh saya ganggu sebentar" pintanya.
"Masuklah. Saya lagi mencari link data kepegawaian"
"Saya bantu.."
"Boleh, boleh.."Lesti pun masuk ke ruangan itu. Ia membantu mencarinya.
Lalu..
"Silahkan.." kata Lesti
"Terima kasih.."
"Maaf ya. Aku masih hrs belajar banyak. Maklumlah selama ini ngurus kerjaan lain." Ucapnya sambil tersenyum.Dan senyum itu senyum Ridho..
Senyum yg menghiasi hari-hari lesti selama ini.Dan senyum itu kini sudah menyatu dengan bumi.
"Ohya ada yg bisa saya bantu" kata pak Billar kemudian.
"Saya mau minta ijin Besok tidak bisa kerja. Ada yg hrs saya bereskan dg pengacara. Dan ini berkaitan dg peninggalan kedua orgtuaku"
"Kalo boleh tau ttg apa ya"
"Saya hrs mengurus masalah villa peninggalan orgtua saya yg di Lembang. Katanya yg yg mau beli. Cuma dari awal saya melarang menjualnya Krn selain peninggalan orgtua yg tidak boleh dijual tapi juga sebagian lahan parkir di depan rumah dipakai utk bercocok tanam dan lumayan . Krn memang yg ditanam adalah ya tanaman organik yg bernilai tinggi."
"Yg disebelah mana. Krn saya juga berniat untuk membeli sebuah villa. Apa jgn2 villa yg sama"
"Sebentar. Saya ada fotonya".Lesti mengambil hpnya dan melihat galeri fotonya.
Ia lalu memperlihatkan bener foto villa tsb.
" apa yg ini." Kata Lesti kemudian.
"Iya. Justru Krn villa itulah. Saya tertarik utk membelinya"
"Itu punya saya. Dan saya tidak akan menjualnya"
"Saya malah dapat info dari pak Handi yg kerja di kelurahan bilang villa itu mau dijual. "
"Villa itu milik saya dan saya tidak akan menjualnya. Lama tidak kesana bukan berarti saya mau menjualnya. Maaf.. cuma saya belum siap utk kesana lagi. Saya masih harus menguatkan hati dan pikiran dulu sebelum balik lagi ke sana. Sampai detik ini saya belum siap menerima kenyataan kalau saya tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini" ucapnya dengan suara bergetar.Ada setitik air mata yang menetes perlahan dari pelupuk matanya yg mendadak sayu..
Pak Billar terlihat menyodorkan tisu yg disimpan tak jauh dari meja kerjanya.
"Maaf.. ' ucap Lesti sambil menyeka air matanya yg makin deras menetes.
Pak Billar terlihat tidak menyangka reaksi Lesti akan seperti itu..
"Maaf saya tidak tahu." Kata pak Billar
"Sudahlah.. tapi saya memang mau mengurus semua surat-surat penting besok. Jadi mohon ijinnya Yach"
"Tentu saja. Pergilah.."Lesti masih butuh waktu untuk menenangkan diri.
Kini segelas air putih pak Billar sodorkan ke hadapannya.
"Minumlah. Biar lebih tenang. Jgn kuatir. Aku belum minum kok"
Lesti terlihat tersenyum sesaat.
Lalu ia meminumnya."Terima kasih."
"Just take your time. Ntar kalo keluar sekarang dikiranya saya ngapa-ngapain kamu"
"Yupp" jawabnya.Sesaat pak Billar tenggelam dalam lamunannya..
Aku tahu betul rasanya kehilangan...
Apa lagi kehilangan sebagian hidup ku..
Bathin pak Billar.
Dia terlihat membuka galeri hpnya.
Ada foto 2 anak kembar identik laki-laki saat masih kecil.
Salah satunya memakai kacamata tebal.
Yg satunya anak Laki-laki yg sehat.Dia disini Dho...
Cewek manis yg sudah bikin kamu happy..
Dan ia juga masih belum bisa melupakan kesedihannya.
Apa Aku boleh meraih hatinya??
Pintanya dalam hatinya..******