Lesti terlihat pulang ke apartemen..
Disana ia tinggal sendiri.
Tak ada satupun yang menemaninya.Hanya sepasang ikan koi yg menemani hari-hari yang sepi.
Semenjak kecelakaan maut yg menimpa keluarga juga Ridho yg ikut rombongan keluarga Lesti memilih tinggal di sana daripada tinggal dirumah besar itu sendiri.
Ia memilih menyewakan.
Ia pun hanya membawanya yg sekiranya ia perlukan.Sisanya dipakai untuk ia disimpan utk tabungan masa depannya.
Ia pun hanya memakai mobil kakaknya Ridwan.
Tapi kadang ia tak mampu memendam rasa sepinya.
Toh Allah lebih sayang pada keluarga kecilnya itu.
Lesti terlihat menelpon seseorang.
"Halo oom" sapanya
"Halo cantik. Apa kabar mu. Oom sama Tante kangen kamu"
"Aku juga oom. Besok ada waktu"
"Untuk kamu selalu ada waktu"
"Serius nich oom. Aku ingin bereskan segalanya"
"Lagian oom kerjanya rada siang"
"Ya sudah. Aku ke sana. Ada yg harus dibereskan"
"Ya sudah. Oom tunggu kamu besok"
"Ya oom. Mau ku bawakan sesuatu"
"Apa yg jualan lontong sayur masih ada Deket rumah kami dulu masih ads"
"Masih."
"Ya sudah. Oom pesen 3 bungkus
Jgn lupa"
"Insyaallah."Lesti mematikan hpnya.
Tak lama ada pesan WhatsApp yg muncul di hpnya.
(Assalamu'alaikum neng Lesti)
(Saya bah Adin. Yg jaga villa)
(Saya mau kasih tahu ada isu kalau neng Lesti mau jual villa. Apa bener. Mohon dijelaskan supaya kami tidak salah paham)
Lesti segera menjawabnya
(Waalaikum salam)
(Itu tidak benar. Saya tidak akan menjualnya. Nanti saya ke sana untuk menjelaskan. Saya sedang mengurus surat-surat villa dan yg lainnya)
(Sabar ya. Pokoknya villa itu akan saya pertahankan)
(Sudah dulu ya. Saya mau istirahat)
(Wassalamu'alaikum)Dijawab oleh bah Adin
(Waalaikum salam)
Lesti terlihat merebahkan tubuhnya yg lelah di sofa. Hari yg melelahkan..
Besoknya Lesti sudah berada tak jauh dari rumah besar itu.
Rumah lamanya disewakan pada orang lain.
Masih sama...Meski tidak seperti dulu.
Selalu ramai.
Maklum 3 anak yg 2 diantaranya kembar dan Lesti anak perempuan satu-satunya yg dimanjakan dengan limpahan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya juga kakak kembarnya yg jahil itu..Lesti tiba-tiba rindu pada semua keluarganya..
"Lho mbak Lesti.. apa kabar." Tanya Sinta anak dari mantan ART nya
"Baik mba ."
"Mau lihat rumah"..
"Tidak kebetulan lewat. Saya mau beli lontong satu"
"Ouhh"
"Maaf saya pergi dulu"
Mampir dulu"
"Tidak usah. Saya terburu-buru"
"Hati-hati ya non"
"Ya."Lesti pun pergi ke warung yg jualan lontong sayur.
Lesti memesan 3 lontong sayur yg akan dibawanya ke rumah pak Darwis.
pak Darwis dan tante Gabby menyambutnya dengan gembira.
Pak Darwis itu pengacara papanya yg juga teman papa sejak SMA.
Meski berbeda keyakinan tapi mrk sangat baik.
Bahkan disaat terburuk pun mrk selalu ada disini Lesti.
"Kamu cantik sekali nak. Tante kangen sama kamu. Sekarang tinggal dimana". tanya Tante Gabby.
"Green apartemen. Cari yg Deket dg tempat kerja"
"Papa pangling lho ma. Kamu memang cantik bgt" puji pak Darwis
"Masuklah.." ajak Tante Gabby.Mrk pun masuk ke dalam rumah tersebut..
"tante kebetulan bikin klappertaart kesukaan kamu"
Kata Tante Gabby.
"Aku kangen klappertaart bikinan Tante" jawab Lesti
"Mana lontong sayur pesanan oom" kata pak Darwis kemudian.
"Ada.."Mrk pun masuk ke rumah besar itu.
Rumah yang pernah lesti tempati selama 2 Minggu sebelum dibawa Tante Alya adik mamanya ke Yogya sebelum balik lagi ke Bandung utk meneruskan usaha yg ditinggalkan namanya.Lesti dijamu klappertaart yg super enak itu sedang pak Darwis makan lontong sayur yg lesti bawa.
Lalu..
Lesti terlihat menyerahkan surat-surat penting yang akan diurus utk penggantian nama jadi atas namanya.
"Ini surat tanah termasuk yg di Lembang. Ada yg mau beli villa itu. Tapi sedari awal villa itu tidak akan saya jual. Saya cuma ingin diganti nama atas nama saya. "
"Baiklah. Akan oom urus semua peninggalan kedua orang tua kamu."
"Berhubung mobil peninggalan papa juga sudah dijual saya mau membeli mobil bak terbuka yg bisa bah Adin pake ke pasar."
"Terserah kamu. Oom Setuju saja"Lesti tersenyum lega.
"Kau tinggal sendiri di apartemen" tanya Tante Gabby
"Ya Tante. Belajar mandiri"
"Kenapa tidak tinggal disini saja. Rumah ini terlalu besar untuk kami tinggali berdua. Kamu boleh pilih kamar mana pun yg kamu suka. Kita renovasi ulang kamar. Terserah kamu. Asalkan kamu mau tinggal disini" kata pak Darwis.
"Terima kasih oom. Aku sudah betah di sana. Lagian disini terlalu jauh dari tempatku kerja"
"Disini malah ada fasilitas yang baru dibangun di taman. Atas prakarsa Penghuni baru sich. Dia bangun area panjat dinding. Kamu pasti suka"Lesti terlihat nyengir.
"Dan kamu pasti pengen panjat dinding sepuasnya" kata pak Darwis lagi.
"Oom tau aja yg aku mau" Jawab Lesti malu.
"Cewek tomboi macam kamu walaupun paket dress secantik apapun itu tetep aja kelihatan tomboi..kamu pikir oom sama Tante tidak tahu kalo kerjaan kamu manjat pohon mangga di belakang rumah tiap kali lihat ada mangga muncul yg rada gedean dikit" kata pak Darwis Mesem.Lesti makin menyembunyikan diri dibalik bantal.
Ia malu banget..
Kedua pasutri itu cuma senyum dg kelakuan anak dari teman baik mrk.
Sobat.. anakmu tumbuh jadi perempuan yang mandiri dan cantik.
Masih kelihatan sedih walaupun masih bisa bikin kita ketawa.
Berbanggalah.. dia anak yg baik. Jgn kuatir.. suatu saat nanti dia akan menemukan lelaki yang baik yg akan mencintai anak kalian.Dia akan baik-baik saja.
**********
.
