Pak Billar siang itu kedatangan tamu yg tak diduga..
"Kamu mungkin tidak mengenali aku. Tapi aku tahu kembaran' kamu Ridho" kata perempuan cantik bertubuh sintal itu
"Kamu siapa". Tanya Pak Billar.
"Namaku Rania..aku teman Ridho saat masih SMA dulu"
"Aku Billar. Aku memang kembaran Ridho"
"Sudah ku duga. Krn yg ku tahu saat kecelakaan itu terjadi keadaan Ridho yg terluka parah membuatnya koma sebelum akhirnya Ridho meninggalkan dunia ini"Suasana siang itu lumayan cerah.
Cafe Milik Aruna sepupunya terlihat rame.
"Aku boleh duduk disini".kata Rania
"Silahkan.."Rania duduk di hadapan Billar.
"Kalau saja Waktu itu Ridho tidak ikut rombongan keluarga Lesti mungkin Ridho masih ada disini." Jelas Rania
"Itu kecelakaan"
"Padahal aku sudah mengajak Ridho untuk ikut dgku. Tapi pengaruh buruk keluarga Lesti membuat Ridho lebih memilih ikut keluarga Lesti"
"Cukup ya. Aku sudah tahu semuanya. Kamu tidak perlu menjelekan keluarga Lesti. Aku mungkin kehilangan Ridho tapi Lesti dalam sekejap kehilangan semuanya."
"Kamu sama saja dengan Ridho. Aku bisa memberikan apapun yg kamu mau. Lesti punya apa sih. Aku lebih cantik, aku lebih kaya. Aku juga salah satu pemegang saham mayoritas di perusahaan kamu. Kita deketan lah. Kita satukan saham kita. Maksimal 70% fix jadi milik kita.,"
"Maaf . Aku tidak bisa menerimanya. Lebih baik kamu pergi saja"
"Tapi Billar."
"Aku lagi nunggu teman"Tak lama kemudian temannya Billar datang.
Mrk salah satu klien Billar.
Rania pun berdiri."Kita ketemu lagi Yach kapan-kapan"
Billar cuma tersenyum.
Rania pun pergi meninggalkan Billar dan teman2nya.
"Cantik juga. Pacarmu" tanya Hendra
"Aku malah baru ketemu. Sudahlah.. kita ngomongin bisnis aja ya"
"Ok.."Mrk pun membahas bisnis mrk. Sebagai orang baru Billar cukup cerdas.
Hanya saja keadaan dulu membuatnya nyaris tak punya teman untuk sekedar bergaul.
Dan hanya Ridho yg paling ngerti.
Seperti halnya hari itu Ridho pamitan sama Billar."Hari ini aku mau pergi. Nyusul Lesti yg lagi lomba pencak silat di Lembang. Aku mau ikut rombongan keluarga Lesti. Sekalian liburan. Mau ajak aku sekalian liburan ke villanya"
"Wah.. sudah dianggap sebagai keluarga dong"Ridho ketawa geli.
"Gitu yakk" kata Ridho.
"Sama siapa aja" tanya Billar kemudian.
"Kedua orang tuanya sama dua kakak kembarnya"
"Ohh...Good luck. Hati-hati
dijalan"
"Ok.."Entah kenapa tiba-tiba saja Ridho memeluknya..
"Paan sich.." kata Billar yg berusaha melepaskan diri.
"Ngga boleh. Kapan lagi kita bisa pelukan"
"Idiiihhh gelliii" kata Billar.Ridho tertawa cekikikan.
"Dah ah.. aku mau pergi sekarang"
"Hati-hati."
"Ok.."Ridho pun pergi..
Dan ternyata itu hari terakhir ia bertemu kembarannya.
Krn yg kemudian ia dengar kabar tentang kecelakaan maut yg menimpa mobil yang membawa keluarga Lesti.
Semua keluarganya Lesti meninggal ditempat.
Sedangkan Ridho koma..
Betapa hancur hati Billar..
Ia kehilangan separuh hidupnya. Separuh nyawanya..
Dunia Ridho pun seakan makin gelap..
Dr. Ramzi yg memeriksa mata Billar pun cuma bisa menggelengkan kepalanya.
"Paan sich oom. Kok ngga ada yg mau ngomong sama aku. Tau ngga semuanya udah gak keliatan lagi. Gelap." Kata Billar dg nada jengkel.
"Bersabarlah. Oom Ramzi sedang cari cara untuk menyembuhkan mata mu" kata papa Daniel papanya.Ya.. tak ada yg bisa menjawab semua pertanyaannya.
Ia pun hanya tahu keadaan Ridho kian memburuk..
Dan hari itu Billar dg jelas untuk pertama kalinya.
Tapi belakangan Billar baru tahu ia melihat dg memakai mata Ridho yg meninggal hanya sehari sebelum Billar menjalani operasi mata.
Jangan-jangan..
Semua prasangka itu terjawab sudah...
"Maaf .. kami baru bisa ngomong sekarang. Tapi sudah saatnya kamu tahu kalau kamu bisa melihat Krn mata Ridho.." kata Dr. Ramzi.
Rasanya dunia Billar runtuh seketika..
Ya Allah maafkan aku..
Maafkan semua kesalahanku selama ini pada Ridho..
Aku kehilangan separuh hidupku tapi aku bisa melihat Krn matanya Ridho..
Billar terlihat menelungkupkan badannya ke meja kerjanya.
Hatinya masih belum pulih sepenuhnya..
Maafkan aku Dho..
*******