Badai pasti berlalu

137 8 0
                                    

Lesti terlihat menemui Billar di ruang perawatan.
Billar harus dirawat di RS Krn terkena hantaman balok kayu. Papanya Billar cerita keadaannya stabil.
Lukanya tidak terlalu parah.
Tapi..

"Hei.. ada orang ya disitu" kata Billar dari tempat tidurnya.

Kepalanya masih tertutup perban yang menutupi luka di bagian kepala belakang.

Tapi kini ia tidak bisa melihat..
Lagi..

"Eh iya. Ini aku. Kukira kamu tidur" kata Lesti yg berdiri di depan pintu.

Lesti yg menahan tangisnya terlihat mendekati Billar.

Tangan Billar yg terulur disambut Lesti.

Ada setitik air mata yang menetes perlahan dari ujung mata Lesti.

"Kamu tidak apa-apa kan". tanyanya cemas.

Dan Billar cuma tersenyum pahit.

"Ya beginilah. Gelap.. seperti dulu. Bedanya dulu bertahap. Mulai dari masih terlihat sebelum akhirnya gelap sama sekali" jelas Billar.
"Aku tidak mengira akan seperti ini akibatnya"
"Sudahlah."
"Kata dokter hanya sementara kan."
"Tapi sampai kapan.."
"Dokter pasti tahu yang terbaik."
"Kupikir aku bisa melihat lagi dg normal seperti orang lain. Tapi hanya 7thn saja ternyata. Dan hari ini kembali gelap gulita seperti dulu"
"Maaf tak banyak yang bisa kulakukan untuk kamu"
"Kamu bisa disini saja aku senang. Setidaknya ada yg mau mendengarkan aku"
"Aku juga kembali ke dunia kuliner. Aku meneruskan usaha katering ibuku. Aku tidak bisa kembali ke kantor. Aku ingin fokus dg usaha katering ibuku"
"Atau Krn kamu tidak betah ku tinggal sendiri di kantor"

Lesti tersenyum..

Dan Billar hanya bisa membayangkan senyum manis dari orang yang sudah membuatnya jatuh cinta utk pertama kalinya.

"Papamu cerita tentang pengobatan matamu?" Lesti balik nanya
"Blm tahu. Semua terserah dokter saja.. katanya menunggu keadaannya ku stabil baru diadakan pengobatan."
"Ouhh.."

Orgtua Billar ternyata menemui mrk .

"Lagi ada tamu" kata mamanya
Billar.
"Ada Lesti mah ." Jawab Billar.

Keduanya menemui Billar.

Mrk mencium kepala Billar bergantian.

Gantian Lesti mencium tangan papa dan mamanya Billar.

"Apa kabar lesti" tanya mamanya Billar
"Alhamdulillah sehat Tante. Apa kabar Tante"
"Tante sehat nak. Kita senang bisa ketemu lagi. Tante cuma mau bilang makasih Krn sudah berteman dengan anak-anak Tante"
"Tapi kedekatan saya dengan anak-anak Tante malah berakhir di RS" jelas Lesti
"Itu kecelakaan. Lagi pula sekarang sudah clear. Semua Krn disengaja. Ada orang yg disuruh untuk mencelakai keluarga kamu." Jelas pak Daniel.
"Oh ya. Kok saya baru tahu ya. Kenapa saya tidak diberitahu" kata Lesti heran.
"Blm. Laporan versi full nya baru keluar hari ini dan penetapan tersangka tinggal menunggu waktu saja. Tenanglah.. kamu dan keluargamu tidak bersalah"
Kata pak Daniel lagi.

Gema takbir dan tasbih terucap dari mulut Lesti berulang kali.

Entah ia harus menangis atau tertawa bahagia..

Yg jelas ibu Dewi memeluk Lesti erat dan membiarkan Lesti menangis di pelukannya.

Rasanya Billar ingin ikut memeluknya juga..
Tapi..

Badai segeralah berlalu..
Agar semuanya bisa kembali Seperti sediakala.
Tolong kembalikan penglihatan ku ini ....
Agar aku bisa melindungi dirinya dg sepenuh hati..

Pinta Billar dalam diamnya.

Dr. Ramzi terlihat tersenyum bahagia melihat Billar yg sedang berduaan dengan Lesti.

Love Me Please Kejora (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang