"Nikah?!"
Ara menatap papanya tidak percaya. Baru saja dirinya pulang ke rumah setelah semalaman penuh di tahan oleh Asgard untuk menginap di apartemen cowok itu. Sekarang, pulang-pulang ia disuguhi kabar mengejutkan.
"Duduk dulu, sayang," pinta Farah menuntun Ara duduk di sampingnya. "Dengerin penjelasan Papa kamu dulu. Jangan marah-marah."
Razan menghela napas berat. "Mau tidak mau, besok kamu harus tetap nikah dengan Asgard, Ara. Semua sudah dipersiapkan. Ini sudah menjadi kesepakatan kedua belah pihak. Kamu gak boleh menolak."
Ara memijat pelipisnya. Tidak habis pikir dengan ucapan Papanya barusan. Nikah dengan Asgard? Secepat ini? Oh Tuhan, Ara berharap ini semua hanya mimpi buruk lalu Ara akan segera bangun dan bebas dari tuntutan gila ini.
"Pa! Kedua belah pihak yang Papa maksud itu siapa? Bahkan Ara belum dan gak pernah mengiyakan kalo Ara mau nikah sama Asgard!" Protes Ara kesal. "Apalagi secepatnya ini! Ara masih kuliah, Pa!"
"Ara, apa kamu tahu? Gara-gara kamu kabur di acara pertunangan kamu kemarin, Papa, Mama dan keluarga Asgard harus menanggung rasa malu yang luar biasa! Bahkan orang tua Asgard juga rugi secara materi. Apa kamu pikir persiapan pesta pertunangan kemarin itu gak membutuhkan biaya yang banyak? Hah?!"
"Pikir pakai otak kamu! Orang tua Asgard rugi banyak, Ara! Dan karena hal itu Ayahnya Asgard juga membatalkan kerja sama dengan perusahaan tempat Papa kerja! Ujungnya Papa sekarang dipecat dari perusahaan!"
"Kalo kamu mau nikah sama Asgard, Ayahnya Asgard gak akan membatalkan kerja sama itu dan jabatan Papa bisa naik lagi!"
Ara memejamkan mata sejenak untuk menahan rasa kesal. Kenapa papanya juga menyangkut pautkan masalah pekerjaan dengan dirinya? Kenapa semua masalah dilimpahkan ke dirinya? Ara tidak paham dan benar-benar tidak habis pikir dengan semua yang terjadi.
"Itu bukan urusan Ara, Pa! Dari awal Ara kan emang gak mau tunangan sama Asgard! Lagian antara pertunangan yang batal dengan kerja sama di perusahaan tempat Papa kerja itu gak berhubungan sama sekali!"
Plak!
"JELAS BERHUBUNGAN! KAMU PIKIR SIAPA YANG BUAT PAPA NAIK JABATAN KEMARIN, HAH?!"
Napas Razan memburu naik turun. Tangan yang baru saja ia gunakan untuk menampar pipi Ara, kini mengepal kuat di sisi badan. Menahan diri untuk tidak memberi Ara tamparan yang kedua kali.
"PAK DARSA, ARA! PAK DARSA, AYAHNYA ASGARD YANG UDAH BUAT PAPA NAIK JABATAN! DAN SEKARANG PAPA DIPECAT DARI PERUSAHAAN GARA-GARA KAMU! KARENA PAK DARSA KECEWA SAMA KAMU! IMBASNYA KE PAPA!"
"Papa egois!" Teriak Ara memegang pipinya yang terasa memanas. Gadis itu terisak di dalam pelukan Farah. "Jadi selama ini Papa cuma manfaatin Ara?! Oh Ara paham, kenapa waktu itu Papa langsung setuju dengan ajakan pertunangan dari keluarga Asgard, ternyata karena mereka menawarkan imbalan jabatan ke Papa!"
Razan mengusap wajahnya kasar. Lalu kembali duduk di sofa. "Iya, Papa memang setuju dengan pertunangan itu karena Pak Darsa menjanjikan jabatan Papa di perusahaan akan naik," aku Razan jujur. Tidak ada gunanya juga ia menutupi hal itu dari Ara.
Ara menggeleng tidak percaya. Pantas saja selama ini, papanya tidak pernah mau mendengarkan keluh kesahnya selama menjalani hubungan toxic dengan Asgard. Papanya justru selalu menginginkan agar Ara tetap bersama Asgard, apapun yang terjadi. Ternyata itu semua Razan lakukan karena takut kehilangan jabatan yang sudah didapatkan.
"Papa jahat! Papa tega! Kenapa Papa gak pernah mikirin perasaan dan kebahagiaan Ara?!"
"PERASAAN?! KAMU PIKIR HIDUP INI HANYA TENTANG PERASAAN?! KITA GAK BISA MAKAN DAN BAHAGIA TANPA UANG ARA! DAN KALO BESOK KAMU GAK MAU NIKAH SAMA ASGARD, PAPA BAKAL JADI PENGANGGURAN SELAMANYA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASGARD | My Crazy Husband
RomanceMenjadi istri orang gila seperti Asgard? ***** •(update setiap hari) •Toxic relationship "Yah, aku mau dia." "Siapa namanya?" "Ara, Arazafa." "Oke, nanti Ayah beli dia buat kamu." Menjadi istri seorang Asgard Dirgantara adalah impian semua perempu...