Bersama 🥺

1.9K 255 149
                                    


- Dahlah langsung baca aja -





Setelah kejadian yg baru saja Chika dengar, hatinya sangat hancur.

Ia berjalan di sekitar taman Villa dengan pikiran yg sudah tak bisa di kendalikan, ia memilih untuk meredakan amarahnya sendiri.

Chika duduk di bawah lampu taman, ia tak tau apa yg akan di lakukan.
Kepergian Ara sangat menyakitkan ,
Tapi kejadian ini lebih menghancurkan.


" andai waktu itu kamu tak kembali Ra, mungkin sakitnya tak akan sesakit ini. Bahkan mungkin aku lebih bahagia tanpa kamu"
Chika melihat gelang yg di berinya saat tadi di pantai


 Bahkan mungkin aku lebih bahagia tanpa kamu"Chika melihat gelang yg di berinya saat tadi di pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ia kembali memikirkan apa yg akan di lakukan saat ini. Matanya terus memandangi gelang yg bertuliskan nama Zahra di sana


Chika melepaskannya, menggenggam erat.
Tubuhnya berlutut di rumput yg menjadi pijakannya saat ini.

" APA SALAH AKU KE KAMU ARA ??? APAAA ???
KENAPA KAMU MEMILIH MEMBUAT AKU SEPERTI INI. KENAPA KAMU NGGA MEMILIH MENEGUR KESALAHANKU YG MUNGKIN BUAT KAMU SAKIT " Teriak Chika namun tak ada suara yg keluar dari mulutnya karna tangisnya

Tangannya memukul rumput yg menjadi tadah air mata saat ini.

" jelasin ke aku Tuhan, aku harus apa sekarang"
Chika menyadarkan tubuhnya di kaki kursi dengan posisi duduk di bawah



~*~




Tok tok tokk


Ceklek


" Chi - Chika "
Suara Ara terdengar sangat gugup

Chika tersenyum,

Di balik badan Ara, Chika dapat melihat jelas wajah seseorang yg bersamanya saat ini.


" sayang, aku kesini.... Chika please kamu... Chik.... ini semua.... a- aku cuma....... "
Ara tak mampu menjelaskan kebenarannya di depan wanita yg bermata sembab


" terimakasih, kalian hebat. Kamu Ara " tunjuk Chika kepada Ara " kamu kembali membuat aku hancur. Lebih hancur dari yg sebelumnya "


Chika masuk ke dalam kamar itu menuju ke seseorang yg tengah di tatapnya

" dan kamu Fiony " Chika mengusap bahu Fiony lembut, " kamu gadis yg sampai kapanpun tidak pernah ku maafkan. Kalian hebat, terimakasih untuk luka ini Ara, Fiony . Aku beruntung mengenal kalian dalam hidupku meskipun dengan luka, tapi aku bisa belajar bahwa berharap kebahagiaan dari manusi itu sangat mustahil "


Chika berjalan keluar kamar, melewati Ara dengan tatapan yg sangat manis. Bahkan masih mampu untuk memberinya senyum.



" Chika tunggu "
Fiony berjalan akan menyusul, tapi tangannya di tahan oleh Ara


Ijinkan Aku Kembali (Chikara) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang