06. Be Friend

60 13 4
                                    

Vote please

Happy reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading :)

.

.

.

Suara kebisingan kota besar membuat pemuda yang satu ini sangat malas. Keinginannya sekarang adalah tidur di kasur yang nyaman.

Beomgyu lelah karena seharian ia di sekolah. Sekarang matahari sudah terbenam. Langit malam telah datang. Langit dengan sejuta bintang yang cerah dan bulan sabit yang mencolok di matanya. Tapi, senja lebih indah baginya.

Beomgyu segera masuk ke dalam rumahnya setelah mengeluh di sepanjang jalan yang ia lalui.

"Pabo pabo~," sambut Toto dengan suara yang menyebalkan.

Mau tau kisah Beomgyu yang mengadopsi Toto?

Dua tahun lalu, Beomgyu sedang berjalan-jalan di hutan. Beomgyu ingin sekali melihat singa. Ia tak pernah tahu wujud singa jika dilihat secara langsung. Tapi, seekor burung hinggap di atas kepalanya. Sontak Beomgyu menjerit karena kaget. Beomgyu berusaha menyingkirkan burung beo yang ada di atas kepalanya. Namun selalu gagal karena burung beo itu terus kembali hinggap di atas kepalanya. Akhirnya, Beomgyu membiarkan burung itu mengikutinya. Beomgyu akan memeliharanya. Ia memberi nama Toto pada burung beo itu. Beomgyu juga mengajarkan beberapa kosakata padanya. Meskipun ia gagal untuk melihat singa secara langsung, ia senang karena mendapat burung beo secara gratis.

°°°

Beomgyu menatap jam tangan miliknya. Gawat, ini sudah pukul 7. Artinya ia terlambat ke sekolah. Toto biasanya akan membangunkannya ketika ia terlambat bangun. Tapi, kali ini ia tidak membangunkan tuannya.

Tak ada waktu untuk berpikir sekarang. Ia harus buru-buru pergi ke sekolah. Atau mungkin, menggunakan teleportasi saja?

Beomgyu menggelengkan kepalanya dengan keras. Ia tak boleh menggunakan kekuatannya sekarang.

Sekarang ia sudah sampai di depan gerbang sekolah. Matanya tertuju pada seseorang yang juga datang terlambat, Seungha.

Terlihat, Seungha sedang menyakinkan satpam sekolah supaya dia bisa masuk ke sekolah. Tiba-tiba muncul ide di kepala Beomgyu.

Tikk

Beomgyu menjentikkan jarinya. Hal yang selanjutnya terjadi adalah gerbang dibuka oleh satpam, dan Seungha dipersilakan masuk. Beomgyu juga langsung menerobos masuk mengikuti Seungha.

Idenya Beomgyu bagus, 'kan?

———

Beomgyu dengan segala kekonyolannya sedang berjalan-jalan sambil berbicara pada belalang yang ia tangkap. Konyol sekali memang. Bahkan sampai ada yang mengatainya gila saat ia berjalan-jalan. Tapi Beomgyu tak peduli, yang penting ia senang.

Beomgyu ingin ke toko es krim. Cintanya pada es krim vanila membuatnya selalu ingin makan es krim setiap hari. Baru saja mau sampai, matanya menangkap seseorang yang familiar. Seseorang yang ia temui saat pagi tadi. Seungha.

Ternyata, tujuan Seungha juga pada toko es krim itu. Muncullah ide jahil di pikiran Beomgyu. Ia tersenyum jahil, lalu langsung berlari menghampiri Seungha. Sementara, tangannya menyembunyikan belalang yang ia tangkap tadi. Ya, ide Beomgyu adalah mengagetkan Seungha dengan belalang yang ia tangkap.

"DOR!" Suara Beomgyu membuat Seungha kaget. Lantas Seungha membalikkan badannya untuk menghadap Beomgyu.

"Aku punya sesuatu buat kamu," ucap Beomgyu dengan senyum misteriusnya.

"Nih." Beomgyu memperlihatkan belalang tepat di depan wajah Seungha.

Namun, reaksi Seungha malah tertawa kecil, lalu ikut tersenyum misterius.

"AAAA!" Beomgyu berlari terbirit-birit. Seungha tergelak karena berhasil mengerjai Beomgyu. Ternyata kecoa mainan yang berada di dalam tasnya berguna juga. Bukannya sengaja, tapi kak Haechan yang mencoba mengerjai Seungha dengan menaruh kecoa palsu di tasnya. Tetapi Seungha tak takut dengan serangga itu.

Tapi, tak lama kemudian Beomgyu kembali lagi ke hadapan Seungha dengan senyum tengilnya, seolah tak terjadi apa-apa.

"Hehe, ayo kita beli es krim," ajak Beomgyu dengan suara imutnya.

Tunggu, sejak kapan Beomgyu jadi imut?

Tanpa permisi, Beomgyu menarik tangan Seungha, membawanya ke kursi yang ada di toko es krim.

"Kamu mau apa?" tanya Beomgyu dengan suara lembut.

"Seperti biasa, mint choco."

Emm, sepertinya akan ada perang setelah ini.

"Tidak mau rasa yang lain? Seperti rasaku padamu."

Eeaaak

"Apa? Kitakan cuma berteman," ketus Seungha pada Beomgyu. Ia tak mau bertengkar lagi kali ini.

"Ya sudah, ayo berteman," Beomgyu tersenyum manis pada Seungha. Manis sekali.















To be continued...

***

Jangan lupa vote.

Jangan lupa vote

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Can Fly || Beomgyu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang