07. Jealous

49 12 0
                                    

Vote

Happy reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading :)

.

.

.

"KIM SUNOO!"

Seperti hari-hari sebelumnya, Sunoo kembali berulah. Seungha sampai bosan karena Sunoo terus saja seperti itu.

Kali ini Sunoo sengaja menyiram air pada wajah Seungha karena Seungha yang susah dibangunkan.

Seungha menghela nafas. Setelah bersiap, Sunoo langsung menarik tangan Seungha untuk berangkat ke sekolah. Jarang sekali Sunoo mengajak Seungha berangkat ke sekolah. Biasanya saja ia akan meninggalkan Seungha karena Seungha masih tidur.

"Dah, aku mau ke kelas dulu," pamit Sunoo dengan senyuman manis miliknya, lalu langsung melenggang pergi dari sana.

Seungha turut tersenyum melihat senyuman manis milik Sunoo.

———

"Kamu menunggu siapa?"

"Menunggu temanku. Kamu sendiri, kenapa belum pulang?" tanya Seungha balik pada pemuda yang tiba-tiba duduk di sebelahnya.

"Aku hanya ingin menemanimu, apa boleh?"

"Tentu," jawab Seungha.

Beomgyu tersenyum girang saat mendapat jawaban Seungha.

"Siapa temanmu itu? Kenapa ia sangat lama?" tanya Beomgyu tiba-tiba.

"Namanya Sunoo, ia kelas 10-2," jelas Seungha pada Beomgyu.

Tanpa mereka sadari, Sunoo tengah memperhatikan mereka berdua. Sorot matanya tampak tidak biasa. Ia tak suka melihat sahabatnya yang lebih tua darinya itu didekati orang lain.

Sunoo langsung meninggalkan tempat itu, lalu mengambil benda pipih di dalam sakunya dan mengetikkan sesuatu pada kontak bernama 'Seungha ♡'.

Sunoo langsung meninggalkan tempat itu, lalu mengambil benda pipih di dalam sakunya dan mengetikkan sesuatu pada kontak bernama 'Seungha ♡'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf," ucap Sunoo dalam hati.

———

"Kau mau apa?" tanya Beomgyu.

"Sama kan saja denganmu," ujar Seungha malas.

Kafe yang kini disinggahi mereka berdua sedang sepi pengunjung. Jadi, tak ada antrian panjang yang membuat mereka bosan menunggu.

Ini sudah malam. Sang Surya telah tertidur dan digantikan oleh sang purnama yang indah. Sinar bintang tersebar di mana-mana membuat netra Seungha berbinar melihatnya. Dinding kafe itu rata-rata terbuat dari kaca sehingga Seungha bisa melihat indahnya awang-awang.

"Seungha, apa kamu tidak bosan melihat ke arah luar?"

Beomgyu menerawang wajah Seungha yang duduk di seberangnya.

"Cantik," ucap Beomgyu tanpa sadar dalam batinnya.

"Apa aku bisa menjaganya? Aku bahkan tidak begitu tahu, siapa saja keluarganya? Aku juga tidak tahu, bagaimana caranya menenangkannya saat ia menangis nanti? Kenapa informasi yang kudapat hanya sedikit?" Beomgyu menghela nafas. Dalam batinnya, ia bingung.

Beomgyu harus memulainya dari mana?

———

Beomgyu termenung menatap Toto yang ada di depannya.

Beomgyu sedang duduk di atas ranjangnya. Kemudian, Toto terbang menghampiri Beomgyu.

"Ogu! Ogu!" seru Toto berulang kali.

Beomgyu tersenyum. Tidak sia-sia ia mengajarkan Toto memanggilnya. Tapi Beomgyu menyesal mengajarkan Toto meniru kata 'pabo'. Kalau saja ia bisa menghapus pikiran, ia akan menghapus kata 'pabo' dalam pikiran Toto.

Hari ini, Beomgyu sangat bahagia. Beomgyu juga tidak tahu apa yang membuat bahagia.

Apa yang membuat Beomgyu bahagia?



















To be continued...

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Can Fly || Beomgyu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang