13. Love

51 10 3
                                    

Vote

Happy reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading :)

.

.

.

Senyum Beomgyu merekah menatap rangkaian bunga matahari dan bunga mawar merah yang ia buat. Ia tak tahu, yang ia lakukan salah atau benar. Yang pasti, Beomgyu ingin menyatakan sesuatu. Doakan Beomgyu berhasil.

Rangkai bunga sudah siap. Diiringi langkah riang, Beomgyu berjalan ke arah yang dituju. Berharap rencananya berhasil sesuai yang ia mau.

Beomgyu menarik nafasnya dalam-dalam setelah mengirimkan sebuah pesan pada seseorang. Beomgyu jarang menggunakan ponsel bukan berarti Beomgyu tak bisa menggunakannya. Bahkan Beomgyu sangat handal. Contohnya, ia bisa mengganti wallpaper.

Langkahnya tertuju pada sebuah bangku yang berada di pinggiran sungai. Sore ini ia akan membuat sejarah baru.

Ia mendudukkan dirinya di sana. Kakinya berayun-ayun sembari menunggu seseorang datang.

"Beomgyu!" panggil seseorang dari belakang.

Merasa terpanggil sang pemilik nama menoleh. Beomgyu menatap gadis itu berjalan menghampirinya. Sesekali Beomgyu terpesona karenanya.

"Duduklah," titah Beomgyu ketika Seungha sampai di sampingnya.

Seungha mengangguk lalu duduk di samping Beomgyu.

Pemandangan di depan mereka sekarang adalah senja. Matahari tampak sudah berada di ujung dunia, membuat rona merah pada langit yang hampir gelap. Perpaduan antara merah, oranye, kuning, dan ungu begitu jelas di sana. Sangat indah.

"Jadi... Kenapa kau menyuruhku ke sini?" tanya Seungha penasaran.

Bukannya menjawab, Beomgyu malah tersenyum tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya sekarang.

"Coba tebak," ujar Beomgyu.

Seungha mendengus kesal, lalu memalingkan wajahnya.

Beomgyu mengulum bibirnya menahan senyuman yang akan merekah. Jujur, sekarang perasaan Beomgyu campur aduk, antara senang, ragu, dan malu. Beomgyu jadi bingung sendiri.

"Seungha, sebenarnya..." Beomgyu memberi jeda pada kalimatnya.

Seungha yang mulai penasaran pun langsung menatap Beomgyu yang sedang menundukkan kepalanya.

"...aku menyukaimu."

°°°

Langkah Beomgyu melaju di koridor kelas. Sorot matanya terpaku pada seseorang yang menempel sticky note di loker miliknya.

Beomgyu terhenti tepat di belakang orang itu.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Beomgyu dengan wajah datarnya.

Orang itu tampak terperanjat, lalu segera pergi meninggalkan Beomgyu.

Beomgyu berdecak kesal, lalu menatap sticky note itu dan membacanya.

'Aku bisa merasakan aura lain pada dirimu, jadi jangan mengelak. Kau bukan manusia, kan?'

Senyum misterius terbentuk pada wajah Beomgyu sekarang.

Ternyata kau sudah tahu, Asahi.













To be continued...

***

Maaf pendek

Maaf pendek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Can Fly || Beomgyu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang