05. Meet Again

58 13 5
                                    

Vote

Happy reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading :)

.

.

.

Berjalan-jalan di hari libur itu sangat menyenangkan. Walaupun hanya berjalan-jalan berkeliling kota, itu sudah sangat menenangkan. Apalagi jika sambil makan es krim dan melihat matahari terbenam. Rasanya akan menenangkan.

Itulah yang Beomgyu lakukan sekarang. Selepas berjalan-jalan berkeliling kota, ia pergi ke toko es krim outdoor kesukaannya. Entah sudah berapa cup es krim rasa vanila yang sudah ia habiskan. Sepertinya, tiga cup.

Beomgyu pernah berpikir, ia harus mengurangi untuk mengonsumsi es krim. Tapi, sepertinya tidak.

Tak lama kemudian, ia dikejutkan dengan duduknya seorang gadis di seberangnya.

"Hai," sapa gadis itu.

"Kamu yang nolongin aku waktu itukan?" tanya Beomgyu. Sebenarnya Beomgyu tahu kalau yang dihadapannya itu adalah Seungha.

"Kamu Beomgyu ya?" tanya Seungha.

Beomgyu mengangguk. Senyumannya melebar.

"Masih ingat namaku?" tanya Seungha.

"Tentu, Seungha, 'kan?"

Kini berganti Seungha yang mengangguk.

Hari sudah semakin gelap. Bintang-bintang mulai menampakkan dirinya di langit malam.

"Boleh aku bertanya?" ucap Beomgyu.

"Boleh."

"Sebenarnya, aku mau tanya, kenapa kamu suka mint choco? Rasanya tidak enak, seperti pasta gigi."

Skip. Itu sungguh tidak penting. Tapi..

"Apa maksudmu? Mint choco itu enak. Memangnya kau pernah mencobanya?" tanya Seungha sambil melotot karena tidak terima.

"Aku sudah pernah mencobanya, dan rasanya sama sekali tidak enak."

Perang antara kedua pihak baru akan dimulai. Namun langsung batal karena diusir oleh pemilik toko es krim itu.

Tapi cek-cok antara mereka berdua masih saja berlanjut. Hingga malam memisahkan mereka.

———

Beomgyu menatap burung beo kesayangannya. Beomgyu heran. Baru saja ia pulang, masa langsung disambut dengan ejekan, "Beomgyu pabo."

Perasaan, Beomgyu tidak pernah mengajarkan burung beonya mengatakan hal itu. Apa dia yang terlalu sering mengatakannya hingga beo itu hafal?

Beomgyu harusnya tahu jika burung beo adalah burung yang cerdas. Tapi tak apa, Beomgyu akan membiarkan peliharaannya itu berbicara sesukanya.

Besok adalah hari Senin. Beomgyu harus tidur lebih awal supaya bisa bangun pagi.

———

Seseorang sedang memikirkan sesuatu. Sepertinya sedang memikirkan siapa itu Beomgyu. Walaupun ia termasuk yang merundung Beomgyu, masih ada rasa iba pada dirinya.

Dan satu hal lagi. Dia adalah orang yang bergabung karena dipaksa. Dipaksa siapa? Oleh ketua mereka. Siapa lagi kalau bukan Sungchan.

°°°

"Ogu pabo."

Beomgyu terusik karena mendengar suara burung beo miliknya. Namanya Toto.

Toto membangunkan tuannya dengan cara berteriak dan terbang mengelilingi kamar. Beomgyu pun terbangun karena suara nyaring milik Toto.

"Toto, balik ke kandang sekarang!" Titah Beomgyu menunjuk sangkar burung yang terbuka.

Beomgyu kesal karena disebut pabo semalaman. Toto tidak bisa diam. Ia jadi susah tidur. Rasanya ia ingin menjual Toto. Tapi tidak karena terlalu sayang dengan Toto.

Terduduk di kasur, Beomgyu terdiam sejenak sambil mengumpulkan nyawanya yang masih tertinggal di mimpi.

Dorr

Beomgyu refleks menutup telinganya. Ia menatap sudut kamarnya. Ternyata, Toto mematuk salah satu balon yang ada di sana.

Dasar Toto! Untung sayang.















To be continued...

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Can Fly || Beomgyu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang