"Kopi kalian." Na Jaemin, sang pramugara Neo Air. Sosok lelaki dengan senyuman manis yang mampu membuat siapapun yang melihatnya akan terpana.
Jaemin mengerling kearah Jeno, sang pilot muda dengan paras mempesona, sebelum meninggalkan ruang kokpit dan segera memasuki toilet khusus dibelakang ruang kokpit.
Oh jangan lupakan seringaian yang dilemparkan padanya.
Jeno tidak terlalu bodoh untuk tidak memahami isyarat yang diberikan Jaemin padanya.
Jeno menekan bibirnya ke dalam. Matanya bergerak liar memperhatikan puluhan tombol dan saklar dihadapannya. Well, sejauh ini semua terkendali.
Sekitar satu atau setengah jam mungkin cukup.
"Mark, kau ambil kendali. Aku sedang ada urusan." Jeno melepas headphone nya dan segera bangkit menuju toilet dibelakang ruang kokpit dan menyerahkan kendali pada sang co-pilot.
"Seriously, Jen?" Jeno menulikan pendengarannya. Dipikirannya kini hanya satu. Memberi pelajaran kepada sang pramugara manis yang sudah menunggunya didalam toilet. Mark bisa menggantikannya, jadi ia bisa menyelesaikan 'urusannya' sebentar.
Jeno menutup pintu itu dengan tidak sabaran dan tidak lupa menguncinya. Begitu ia berbalik, dirinya langsung diterjang oleh lelaki manis itu. Meraup bibirnya begitu saja, Jeno terkekeh disela ciuman mereka.
"Santai, Jaemin. Tidak usah terlalu terburu-buru." Ucap Jeno. Namun Jaemin seolah tuli, ia terus menciumi bibir Jeno dengan rakus. Seolah tidak membiarkan Jeno meraup oksigen sedikitpun.
Jeno mengerang ketika Jaemin dengan sengaja menggesekkan kejantanan mereka yang masih terbungkus celana. Jeno merasa sesak dibawah, dan dirinya merasa tersiksa akan hal itu.
"Kau tau betapa aku sangat menginginkanmu, Jen?" Nafas Jaemin tersengal. Matanya berkilat, menatap Jeno dengan tatapan lapar.
Sang pilot tersenyum miring, tangan besarnya menangkup wajah Jaemin, "Yah, bukan hanya dirimu." Jeno menelusupkan wajahnya diperpotongan leher Jaemin, "Aku juga sangat menginginkanmu." Bisiknya seduktif.
Jaemin menahan nafasnya, gairah itu kembali membakarnya. Menggelapkan pandangannya, dirinya benar-benar menginginkan Jeno.
Jaemin kembali meraup bibir Jeno. Berusaha mendominasi ciuman mereka dengan melumat bibir bawah dan atas Jeno bergantian. Berusaha menelusupkan lidahnya masuk ke dalam rongga mulut sang pilot. Namun Jeno yang memegang kendali.
Jeno mendorong tubuh Jaemin ke belakang hingga menabrak wastafel. Kedua lengan kekarnya mencengkeram pinggang Jaemin dan mengangkatnya agar duduk diwastafel.
Ciuman mereka semakin memanas. Jemari-jemari nakal itu saling bergerak lincah melepas tiap kancing diseragam masing-masing. Jaemin tidak pernah tidak terpesona melihat bagaimana tubuh Jeno tercetak dengan sempurna.
Ciuman Jeno turun, pilot tampan itu menciumi rahang Jaemin sebelum turun ke leher jenjangnya. Menciumi setiap jengkal leher jenjang Jaemin. Ingatkan Jeno untuk tidak meninggalkan bekas dileher putih itu.
Tangannya bergerak mempermainkan tonjolan kecil di dadanya. Memelintirnya dan sesekali mencubitnya pelan menimbulkan sensasi geli yang menggelitik bagi Jaemin.
"Eunghhh Jenohhh.." Jaemin melenguh nikmat dan dirinya hampir berteriak ketika lidah panas itu menyapa putingnya yang menegang. Jemarinya menelusup ditiap helaian rambut Jeno. Meremat surai coklat itu sebagai pelampiasan kenikmatannya.
"Bisakah kita mulai sekarang? Aku sudah tidak sanggup menahannya lagi." Tanya Jeno dengan suara rendah. Nafas pilot tampan itu memberat, nafsunya sudah bergejolak dan meminta untuk dilampiaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESPACITO | NOMIN
Фанфик[re publish] Berisi kumpulan oneshoot nomin 18+ TOLONG LITERASI. ⚠️KONTEN DEWASA⚠️ ⚠️BXB / HOMO / GAY / BOY X BOY⚠️ ⚠️GASUKA? CLOSE BOOK GUA⚠️ ⚠️HOMOPHOBIC? JAUH JAUH LU⚠️ 𝑱𝒂𝒆𝒙𝒎𝒏𝒏𝒂.