Kedua manik rubah Jaemin mengamati dengan seksama bagaimana kekasih super tampannya tengah berkutat dengan peralatan tattoo nya. Mengukir lengan putih seorang wanita dengan goresan tinta membentuk sebuah gambar kupu-kupu yang sangat indah.
Jaemin merasa dongkol melihat pelanggan kekasihnya yang terlihat seperti tengah menggoda kekasih tampannya itu.
Terbukti dari berapa kali wanita asing itu mencondongkan dadanya berusaha menarik perhatian Jeno, kekasihnya.
Dalam hati ia berharap jika jarum tinta itu menusuk dan menembus kulit wanita itu.
Bukan sekali dua kali Jeno mendapat pelanggan wanita yang ia rasa hanya modus kepada Jeno. Berusaha mencari perhatian kekasihnya. Tidak jarang pula Jeno harus mengukir karyanya didekat payudara ataupun paha bagian dalam pelanggan wanitanya.
Sungguh tidak masuk akal.
Jeno selalu meyakinkannya bahwa dia tidak pernah tergoda oleh pelanggan wanitanya yang terlihat seperti pelacur. Tapi tetap saja Jaemin dibuat kebakaran jenggot melihatnya.
Beberapa waktu kemudian Jeno menyelesaikan pekerjaannya. Wanita itu tersenyum lebar dan menatap Jeno menggoda. Sebelah tangannya menyentuh lengan kekar Jeno yang terbalut kemeja hitam.
Dan kekasihnya itu hanya menatap wanita jalang itu datar.
Jeno tersentak ketika tiba-tiba sepasang lengan memeluk tubuhnya dari belakang, "Sayang? Sudah selesai? Aku menunggu sejak tadi tahu." Ujar Jaemin dengan nada yang dibuat-buat dan melirik pelanggan Jeno merendahkan.
Dengan kesal wanita itu segera meninggalkan ruangan Jeno.
Jaemin menatap Jeno kesal. Sedangkan yang ditatap hanya melayangkan tatapan tidak mengerti yang membuat Jaemin semakin dongkol.
"Bisakah kau berhenti menjadi tattoo artist? Aku kesal setiap melihatmu mendapat pelanggan para jalang yang berusaha mendapat perhatianmu." Adu Jaemin. Sebenarnya Jeno adalah putra pemilik perusahaan terbesar yang bekerjasama dengan perusahaan milik ayahnya.
Namun lelaki itu malah menjadi seorang tattoo artist dengan alasan, "Ini hobiku, Na. Setidaknya aku menjadi tattoo artist selama setahun kedepan sebelum aku memutuskan untuk mengambil alih tugas ayahku sebagai CEO."
Jaemin menghela nafas berat kemudian duduk dimeja milik Jeno.
Jeno berjalan mendekat. Jaemin pun menatap kekasihnya itu lekat.
Ia berpikir, jika dulu dirinya pernah menyelamatkan suatu negara hingga kini dia memiliki kekasih sesempurna Lee Jeno.
Tubuh tinggi tegap, dibalut dengan jeans hitam dan kemeja hitam. Lengan kemejanya dilipat hingga siku, menampilkan lengan berototnya yang berhiaskan tattoo membuat kekasihnya itu terlihat makin sexy. Pahatan wajahnya yang sempurna, rahang yang tegas, hidung bangirnya dan mata sipit dengan sorot mata tajam. Membuat Jaemin tergila-gila akan sosoknya.
Kini Jeno berdiri tepat didepan Jaemin, lebih tepatnya diantara kedua paha Jaemin yang terbuka.
"Mau mencoba sex diatas mejaku, Na Jaemin?" Jeno berbisik tepat ditelinga Jaemin, membuat sang submisif bergidik.
"Tentu, namun aku juga mengharapkan sex yang panas dan keras, Lee Jeno." Balas Jaemin dengan kerlingan menggoda. Jeno menyeringai, "With my pleasure, mi amor."
Dan setelahnya Jeno meraup bibir Jaemin, menghisap bibir tipis itu bergantian, menggigitnya kecil hingga menghasilkan lenguhan tertahan dari lelaki manis didalam kungkungannya.
Tangan Jeno bergerak meremas bongkahan pantat milik Jaemin dan sesekali menggesekkan mililnya dengan milik Jaemin yang sama-sama masih terbungkus celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESPACITO | NOMIN
Fanfic[re publish] Berisi kumpulan oneshoot nomin 18+ TOLONG LITERASI. ⚠️KONTEN DEWASA⚠️ ⚠️BXB / HOMO / GAY / BOY X BOY⚠️ ⚠️GASUKA? CLOSE BOOK GUA⚠️ ⚠️HOMOPHOBIC? JAUH JAUH LU⚠️ 𝑱𝒂𝒆𝒙𝒎𝒏𝒏𝒂.