Part 0

3K 158 10
                                    

Bagian ini adalah bagian permulaan cerita, belum masuk part 1, kalau banyak yang like atau komen bakal aku lanjutin, tapi kalo enggak ada, bakal aku hapus aja.

Selamat membaca.
.
.

12 tahun yang lalu....

Bocah gendut dengan kacamata tebal itu berlari tergesah-gesah, saat ini ia tengah dikejar oleh sekelompok bocah yang sering membullynya.

Nasib sial menghampirinya, saat ia harus tersudut disebuah gang buntu, kini ia justru dikelilingi oleh bocah-bocah yang membullynya itu.

"Mau kemana kau huh, dasar bocah gendut jelek" ucap salah satu bocah itu dengan mendorong bahu si bocah gendut.

"A..ku mau pulang" ucap bocah gendut itu tergagap" ia menunduk takut, sudah beberapa kali ia dibully, dipukuli bahkan pernah didorong ke got yang kotor. Namun bocah gendut itu tidak melaporkan tindakan tersebut pada siapapun, ia diancam, ia takut jadi hanya bisa diam dengan pasrah.

"Pulang katamu haha, yang benar saja, serahkan dulu uangmu, baru kau boleh pergi" ucap bocah yang lainnya lagi dengan nada mengejek.

Bocah gendut itu pun mengeluarkan semua uangnya dan menyerahkan pada mereka. Mereka pun merampasnya dengan kasar.

"Hanya segini, ini itu sedikit bodoh, keluarkan lagi uangmu" bentak salah satu bocah itu marah.

"Ta...pi uangku sudah habis" ucap bocah gendut itu takut.

Tanpa aba-aba sekelompok bocah itu memukuli bocah gendut itu dengan kasar.

"Sudah cukup hentikan, kalian tidak lihat dia sudah babak belur" ucap bocah yang sedari tadi hanya diam dibelakang tanpa ikut memukuli bocah gendut itu.

"Ada apa sih denganmu War, tiap kita membully bocah-bocah cupu, kau selalu melerai kita, apa kau mau keluar dari geng kita?" ucap salah satu bocah itu kesal pada teman satu geng nya yang bernama War.

"Bukan seperti itu, aku hanya mengingatkan kalian jika bocah gendut itu sudah babak belur, apa kalian mau dia mati dipukuli oleh kalian?, jika itu terjadi kita dalam masalah besar" jelas War pada teman-teman gengnya.

"Terserah kau saja, untung kau anak orang kaya, jika tidak aku akan mengusirmu dari geng ini, ayo teman-teman kita pergi" ajak si ketua geng pada teman-temannya. Ia menyenggol bahu War dengan kesal lalu pergi bersama gengnya.

Kini hanya War yang tersisa dengan bocah gendut itu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya War kemudian mengulurkan tangannya pada si bocah gendut namun si bocah gendut menepis tangan War.

"Jangan sok baik padaku, kau sama saja seperti mereka, pergi saja sana dengan gengmu" ucap bocah gendut itu kesal, kemudian berdiri lemah, tubuhnya terasa benar-benar sakit, wajahnya lebam dan kakinya sedikit pincang akibat ditendang dengan keras.

Bocah gendut itu berjalan tertatih-tatih pergi meninggalkan War yang berdiri mematung, perasaan bersalah War pada semua anak yang dibully teman-teman gengnya, kini menusuk hatinya, ia merasa sakit dan sangat bersalah, karena ia hanya bisa diam membiarkan teman-teman gengnya melakukan hal keji tersebut.

"Maafkan aku" gumamnya pada angin yang seolah menampar wajah tampannya, lalu menusuk dingin ke hatinya yang merasa bersalah.
.
.
Lanjutkah?

Kali ini aku buat cerpen lagi, soalnya bisanya cuma bikin cerpen, masih perlu banyak belajar nulis nih. Jangan lupa vote dan komen.

YinWar Soporific (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang