Setelah rencana War dan Rit berhasil berjalan setengahnya maka kini mereka berdua tinggal meluncur ke rencana selanjutnya.
War dan Rit menunggu beberapa menit hingga Yin jatuh tertidur diatas sofa ruangan VVIP tersebut. Mereka berdua memperhatikan Yin sedari tadi dan kini Yin tampak sudah tertidur, maka Rit mulai melangkahkan kakinya menuju ruang VVIP tersebut.
Sesampainya didepan ruang VVIP, Rit dicegat oleh penjaga ruangan.
"Anda siapa? Tidak ada yang boleh masuk lagi ke ruangan tuan muda Wong, itu permintaan tuan muda sendiri" terang penjaga itu pada Rit, Rit tersenyum ramah lalu mengeluarkan kartu identitas perusahaannya.
"Aku asisten tuan muda Wong, aku diperintahkan tuan besar Wong untuk menjemput tuan muda" ucap Rit santai.
Setelah penjaga memeriksa kartu identitas itu, penjaga pun mempersilahkan Rit untuk masuk, dengan cepat Rit mengambil kartu identitasnya, ia takut penjaga itu mengingat dan menghafal namanya. Lalu dengan santai ia masuk ke ruangan VVIP tersebut.
Didalam ruangan dilihatnya Yin tengah tertidur pulas, "Aduh kasihan sekali pangeran Anan tidur diatas sofa" cibir Rit dengan nada mengejek, lalu dengan cepat mengangkat Yin dan meletakan tangan Yin dipundaknya, namun naas Yin terlalu berat untuknya maka ia memerintahkan si penjaga untuk membantunya membopong Yin keluar bar tersebut.
Sesampainya diluar bar, sebuah taxi sudah menunggu mereka, Rit meminta penjaga membantu ia memasukan Yin ke dalam taxi, si penjaga manut-manut saja, setelahnya Rit mengusir penjaga dan tak lupa ia memberi tip.
Seperginya penjaga, War muncul dan ikut masuk ke dalam taxi. Taxi itu pun berangkat pergi bersama YinWar dan juga Rit.
.
.
.
Selang beberapa menit, akhirnya YinWar dan Rit sampai disebuah hotel yang tak jauh dari letak bar tadi. Rit pun segera keluar taxi dan masuk ke dalam hotel untuk memesan kamar, sedangkan dengan teganya Rit melupakan YinWar, terutama War yang harus membopong Yin sendirian, tak lupa War membayar taxi, lalu dengan susah payah ia berusaha mengeluarkan Yin dari taxi, hingga tanpa sengaja kepala Yin terbentur pintu atap taxi.
"Aww" ringis Yin merasakan sakit dikepalanya membuat ia terbangun dan masih setengah sadar.
Dengan cepat War melingkarkan tangan Yin dipundaknya dan ia juga melingkarkan tangannya dipinggang Yin, setelah mereka berdua keluar dari taxi, taxi itupun pergi.
Yin memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri, dalam keadaan yang setengah sadar, Yin berusaha melihat sosok yang tengah membopongnya itu, sama-samar ia melihat sosok War yang kini terlihat kesusahan membawanya, tanpa perlawanan Yin hanya mengikuti langkah kaki War kemana laki-laki tampan nan manis itu membawanya.
Tanpa keduanya sadari seseorang telah memotret mereka dari arah seberang jalan.
"Tak rugi juga aku datang kesini, niat mau memergoki perselingkuhan pejabat malah aku dapat berita bagus bahwa tuan muda Yin Anan Wong pergi ke hotel bersama seorang laki-laki yang entah siapa itu dalam keadaan mabuk" seseorang yang ternyata adalah wartawan itu menyeringai puas dengan hasil jepretannya.
.
.
.
War berjalan tertatih-tatih karena kesusahan membawa Yin masuk ke dalam hotel, sesampainya mereka didalam hotel, War sedikit mengumpat, bagaimana tidak, ia melihat Rit tengah duduk santai di lobby dan tersenyum kearahnya.
"Kau gila, kau meninggalkanku dan aku membawa Yin sendirian, ku pikir setelah tubuhnya berotot maka berat badan si gendut Yin berkurang tapi nyatanya berat si gendut sama saja" marah War pada Rit dan juga Yin.
KAMU SEDANG MEMBACA
YinWar Soporific (END)
Short StoryAkibat War yang menjebak Yin dengan obat tidur, keduanya pun terlibat skandal yang mengharuskan mereka melakukan pertunangan palsu. Akankah benih-benih cinta tumbuh diantara keduanya? Ataukah War mampu terlepas dari ikatan pertunangan palsu ini? #Y...