Part 12

947 71 3
                                    

Semenjak kebohongan War pada orang tuanya terungkap, beberapa hari kemudian War dan kedua orang tuanya tinggal disebuah rumah sederhana dipinggir pantai Phuket. Awalnya Papa War ingin pergi ke rumah saudaranya di Chiang Mai namun War menolak karena ia yakin suatu saat Yin akan mencari mereka kesana jadi lebih baik mencari tempat baru yang tidak diketahui semua orang dan terlebih lagi bukankah Phuket sangat indah, disini mereka bisa healing dan berusaha melupakan semua tentang Yin dan keluarganya.

Selama beberapa hari War dan keluarganya tinggal disini, semuanya tampak normal, meski sejujurnya War masih merasa sakit hati dengan semua yang telah terjadi antara dirinya dengan Yin dan keluarganya.

War pun mulai mencari kesibukan dengan berkeliling untuk melamar pekerjaan, karena baginya dengan sibuk bekerja bisa melupakan semua masalah dimasa lalu.

Sedangkan ayah dan ibu War sibuk menyiapkan sebuah kios yang mereka sewa dan akan mereka gunakan untuk berdagang souvenir khas Phuket. Memiliki kesibukan membangun kios kecil mereka membuat kedua orang tua War melupakan sejenak keluarga Wong.

Beginilah kehidupan War dan kedua orang tuanya sekarang, mereka berusaha memulai kehidupan baru mereka.
.
.
.

Disisi lain.

Yin pun kembali ke Bangkok setelah 4 hari ia meninggalkan War. Yin sangat merindukan War, selama 4 hari sebelumnya ia sama sekali tak bisa menghubungi War, ia bahkan harus terjebak dalam drama yang dibuat oleh Ploy selama ia berada di luar negeri untuk mengurusi bisnis keluarganya.

Sesampainya Yin di Bangkok, ia segera menuju rumahnya, wajah Yin tampak berseri, ia juga tak lupa membawa beberapa oleh-oleh untuk War dan kedua orang tuanya.

Saat sudah sampai dirumahnya, Yin segera menuju kamar untuk menemui War, namun sayang kamarnya tampak sunyi dan bahkan semua barang-barang milik War menghilang. Yin masih berpikir positif, mungkin saja War sedang menginap di apartemen orang tuanya, pikir Yin.

Tak butuh waktu lama, Yin segera menuju apartemen orang tua War, Yin bahkan mengabaikan sapaan sopan dari para maid dan bodyguard rumahnya.
.
.
.

Singkat cerita. Beberapa menit kemudian Yin kembali ke rumahnya dengan wajah murka. Ia segera menuju ruang kerja khusu ayahnya.

Didalam ruangan itu tampak sang ayah tengah sibuk membaca beberapa berkas, namun tak membuat Yin menghentikan suara dinginnya yang ditujukan ke sang ayah.

"Pa, kemana War dan kedua orang tuanya?" Tanya Yin dengan nada dingin dan wajah kesalnya.

Membuat ayah Yin mengalihkan pandangannya dari berkas lalu menatap sang putra dengan wajah santainya.

"Papa tidak tau" jawab ayah Yin santai lalu kembali membaca berkas ditangannya.

Yin yang mendapat jawaban santai dari sang ayah, kini malah menjadi semakin kesal, ia sangat tau bagaimana sifat sang ayah, ia sangat yakin kepergian War dan keluarganya pasti ada hubungannya dengan sang ayah.

"Jangan pura-pura pa, aku tau ini pasti karena papa kan War dan keluarganya menghilang, jadi dimana mereka pa?" Ucap Yin dengan suara yang cukup keras karena ia tanpa sadar telah berkata keras pada sang ayah.

Tentu ayah Yin yang mendengar suara keras bahkan seperti bentakan itu dari sang anak pasti merasa kesal, tak pernah sekalipun putra kesayangannya ini membentaknya tapi baru kali ini ia dibentak oleh putranya hanya karena seorang Wanarat yang sangat beda jauh kelasnya dari mereka dan bahkan ia tak terima jika sang anak adalah seorang g*y.

"Kasar sekali nada bicaramu Yin, papa tak pernah mengajarimu berkata kasar, kau berubah drastis hanya karena pria rendahan itu, seharusnya dari awal papa menyingkirkan pria rendahan itu darimu" ucap sang ayah dengan nada marahnya.

YinWar Soporific (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang