Part 4

1.4K 109 16
                                    

Halo, ada yang nungguin cerita inikah?

Kali ini aku bawa part 4 nya, seperti biasa perbendaharaan kata dan penggunaan bahasaku kurang, aku juga kurang bisa menggambarkan situasi dan kondisi dalam cerita jadi kesannya alur kecepetan. Jika kalian punya kritik dan saran, silahkan dikomen ya, buat jadi masukan aku biar kedepannya lebih baik.

Selamat membaca.

Buat yang lupa part sebelumnya silahkan baca ulang.

Keesokan harinya.

War tak menyangka jika aula hotel bintang lima ini penuh, begitu banyak orang tak ia kenal dan juga begitu banyak wartawan. Ia merasa gugup, ia takut aktingnya sebagai tunangan Yin gagal. Ia tak pernah ada dalam situasi seperti ini.

Tiba-tiba Yin datang dan menarik lembut tangan War lalu menautkan pada lengannya. War sempat tersentak kaget namun kemudian berusaha bersikap tenang dan kembali berakting.

"Jangan gugup, kau cukup ikuti aku saja dengan tenang dan diam saja jangan berkata apapun, paham" titah Yin, War mengangguk paham, ia juga takut nanti aktingnya kaku jika bertindak berlebihan jadi cukup bersikap tenang dan diam.

War mengikuti langkah Yin naik keatas panggung dan segera duduk dikursi dengan meja didepan penuh dengan mic dan alat perekam suara, ini pesta pertunangan yang tidak seperti bayangannya, ini lebih seperti acara presscon.

"Selamat pagi semua, saya kepala keluarga Wong menyambut hangat kedatangan kalian semua, terima kasih telah menyempatkan diri untuk datang ke acara presscon putra saya dengan tunangannya" ucap tuan Wong ramah dan juga tegas.

"Kalian pasti sudah mengenal putraku bukan? Dia adalah putra tunggalku, Yin Anan Wong" lanjut tuan Wong lagi, namun terlihat para wartawan berbisik-bisik, bukankah tuan Wong memiliki anak tiri lain, ku dengar anak tirinya disembunyikan, sepertinya anak tirinya tak dianggap, bla bla bla dan masih banyak lagi pergosipan(?) mengenai anak tiri tuan Wong yang digibahkan para wartawan itu.

"Hmm hmm" tuan Wong berdehem menghentikan pergosipan(?) antar wartawan itu, semuanya pun kembali tenang.

"Dan perkenalkan tunangan putraku, bernama Wanarat" lanjut tuan Wong lagi, namun para wartawan kembali bergosip, ku pikir nona Ploy anak pengusaha kaya raya itu yang akan menjadi tunangan tuan muda Wong, ternyata tuan muda Wong seorang gay, kenapa nama belakang tunanganya tak disebut, darimanakah tunangan tuan muda Wong berasal, keluarganya berada dikelas apa, konglomeratkah atau pejabat dan bla bla bla masih banyak lagi.

"Hmm hmm" kembali tuan Wong berdehem, menghentikan pergosipan(?) itu.

"Mulai sekarang berhenti membuat berita yang tidak-tidak tentang putraku dan tunangannya, jika dari kalian ada yang melanggar maka siap-siap saja saya tak akan segan menuntut kalian dan membawanya ke jalur hukum" ucap tuan Wong tegas kemudian berdiri dari duduknya dan dengan angkuh berjalan pergi meninggalkan para wartawan itu, YinWar pun mengekor dibelakang ayah Yin, para wartawan hendak mencegat dan melontarkan beberapa pertanyaan lagi namun sudah dicegat oleh beberapa bodyguard milik keluarga Wong.

.

.

.

Setelah selesai acara presscon, tuan Wong serta YinWar kembali ke rumah keluarga Wong. Disana tuan Wong tampak geram dengan apa yang terjadi saat sesi wawancara tadi.

"Berani-beraninya para wartawan sialan itu menggosipi keluargaku" ucap tuan Wong geram.

"Papa tenanglah" ucap Yin yang berada disebelah ayahnya, ia berusaha menepuk pelan punggung ayahnya.

"Mulai sekarang semua berjalan seperti biasa, dan kau Wanarat, kau harus tetap tinggal dirumah ini, jangan pernah pergi kemanapun tanpa seizinku, tunggu sampai skandal sialan ini lenyap" titah ayah Yin, membuat War terkejut dan tentu tak menerimanya.

YinWar Soporific (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang