𝑯𝒖𝒋𝒂𝒏

6 0 0
                                    

Yourword
_

Elang itu anak yatim, mangkannya dia hemat-hemat uangnya. Dari sore sampai malam, dia kerja di cafe. Intinya, dia adalah pengganti ayah bagi keluarganya. Ibunya juga bekerja sebagai penjahit. Tapi penghasilannya tidak tetap tentu, karena berdasarkan jahitan. Kalau ada yang menjahit barulah dapat pemasukan.

"Kenapa kulitnya nggak dimakan Sar?" Tanya Elang. Makanannya sudah habis dari tadi, Sarah menawarkan untuk memesan lagi, tapi Elang tidak mau.

"Nggak suka kulit." Kata Sarah.

"Boleh gue makan nggak?"

"Eh jangan lah, ini kan sisa gue, ga sopan banget gue." Jelas Sarah.

Tapi Elang tidak menghiraukan ucapan Sarah.

"El aja selalu makan dari mangkok bakso lo, kenapa gue nggak boleh makan kulit sisa makanan lo?" Ucap Elang sambil mencolekan kulit ayam McD ke saosnya.

Sarah mengendikan bahunya, memilih untuk melanjutkan makan daripada menjawab pertanyaan Elang.

"Bentar ya Lang." Sarah kembali memesan di kasir.

Elang melanjutkan makan kulit ayam milik Sarah.

Sepuluh menit berlalu, makanan dan minuman Elang sudah tandas tak bersisa. Sarah kembali membawa black reusable bag yang berisi beberapa kantong kertas serta minuman dari McD.

"Nih." Kata Sarah sambil menaruh black reusable bag di atas meja.

"Buset bapak Elang, ayam saya juga ikut ke makan." Sarah meringis melihat daging ayam miliknya juga ikut berkurang setengah.

"Hehe yamaap, makasih kulitnya enak. Dagingnya sedikit juga enak." Ucap Elang sambil menjilat sisa-sisa bumbu di tangannya.

"He em, setuju sih kalo ini enak. Emang enak banget." Sarah segera mengabiskan makanannya yang tinggal sedikit itu.

_

"Makasih makanannya tadi, makasih juga tebengannya. Gue masuk dulu ya, bye, ati-ati Lo di perempatan ntar diculik tante-tante." Ucap Elang sembarangan hendak masuk ke dalam rumah.

"Gada sopan-sopannya nih anak, lah ini ketinggalan McD nya, mana udah masuk lagi tuh anak." Gerutu Sarah.

"Woy helm gue juga di bawa masuk, nggak masalah sih tapi." Sarah bergumam sambil turun dari motornya, mengambil reusable bag yang ketinggalan.

Tok tok tok

"Ibuuk, ini Sarah." Ucap Sarah agak keras.

Karena mencoba membuka tapi ternyata dikunci.

"Iyaa bentar. " Sarah mendengar suara sayup-sayup dari belakang.

Ceklek

"Eh mbak Sarah." Ibu Elang mucul di hadapan Sarah.

Sarah segera meraih tangan ibu Elang yang sudah dianggapnya sebagai ibunya sendiri.

"Ibuk apa kabar?" Sarah memeluk ibu Elang.

"Syukurlah sehat, ayo masuk sini."

"Iya buk."

"Ini buk, tas nya Elang tadi ketinggalan." Sarah menyerahkan black reusable bag .

"Ya ampun mbak Sarah mesti repot-repot." Ucap ibu Elang sambil hampir menangis.

"Nggak ibuk, Sarah nggak Repot kok. Oiya besok Sarah mau naruh bahan kemeja kotak-kotak, bisa kan buk?" Tanya Sarah sambil melihat mesin jahit di dekat situ.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang