𝑩𝒂𝒕𝒂𝒈𝒐𝒓 𝑷𝒂𝒌 𝑲𝒖𝒎𝒊𝒔

3 0 0
                                    

Yourword

_

"Oiya kapan keluar bareng kita?" Tanya El pada teman-temannya.

"Gue sih ikut aja. Asal nggak tabrakan sama jadwal job gue." Kata Nathan.

"Sama gue juga sih." Kata Elang.

"Main ke cafenya Elang aja." Usul Ica.

"Boleh juga tuh." Kata Sarah.

Braaaak

Wanita cantik yang menggebrak meja itu tampak terkekeh.

"Copot juga nih jantung gue." Kata Elang mengelus dada. Sambil terus fokus pada makanannya dan tak mau melihat drama aneh seperti beberapa hari yang lalu.

"Kok gue de Javu ya." Kata Sarah. Sarah was was, jangan-jangan wanita ini mencarinya juga. Apalagi ini ya Tuhan.

"Ngapain Lo disini?" Tanya Nathan pada wanita itu.

"Terserah gue dong, ini kan sekolah gue juga, dulu." Ucapnya.

Mereka bengong melihat interaksi Nathan dan seorang wanita yang baru saja menggebrak meja.

"Eh mbak maaf ya tadi. Nggak sengaja sumpah." Kata Ica menunjukan dua jari nya.

"Loh kamu temannya Evan?" Tanyanya.

Elang menoleh mendengar suara yang dikenalnya.

"Mbak Mikhal?" Tanya Elang.

"Loh ketemu Elang juga dong." Mikhal kaget lalu tersenyum.

"Geseran dong Van." Ucap Mbak Mikhal.

"Ogah, sana Lo pergi aja." Kata Nathan jengkel.

"Heh Nat, geser dikit dong." Kata Elang pada Nathan.

Nathan mendengus sebal dan sedikit bergeser dari tempat duduknya.

"Hufft capek juga. Eh kamu yang tadi tanding ya? Keren ih kamu." Kata Mbak Mikhal menunjuk El."

El tersenyum sambil mengangguk.

"Oo jadi mbak Mikhal ini kakak Nathan?" Tanya Elang.

"Nathan?" Tanya Mikhal sambil tertawa terbahak-bahak.

Nathan menatap kakaknya kesal, melempar tisu ke kakaknya.

"Puas lo, puas!" Kata Nathan.

"Oh jadi nama lo Nathan di sini."  Ucap mbak Mikhal sambil sedikit tertawa.

"Iya, ini adekku." Ucap Mbak Mikhal.

"Sama siapa mbak ke sini nya?" Tanya Elang.

"Oiya, tadi sama seseorang, masih ke toilet." Kata mbak Mikhal.

"Bentar pesen batagor nya pak kumis dulu ah." Ucap Mbak Mikhal bangkit berdiri.

"Pak batagornya satu ya. Pedesnya pol, timunnya banyak." Suara mbak Mikhal

Pak Kumis yang sedang tiduran dengan peci di atas matanya pun segera bangun.

"Dimakan sini atau dibungkus?" Suara Pak Kumis yang sedang menyiapkan.

"Makan sini dong pak." Jawab mbak Mikhal.

Saat hendak menyerahkan batagor pada Mikhal, pak kumis kaget.

"Lho lho lho bocah ayuu. Pie kabare? Tenan to Iki nduk Mikhal?"

*Lho lho lho anak cantik. Gimana kabarnya, beneran kan ini nak Mikhal?

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang