𝑻𝒂𝒉𝒖 𝑳𝒐𝒏𝒕𝒐𝒏𝒈

3 0 0
                                    

Yourword
_

El dan Sarah memasuki mobil yang di parkir agak jauh dari toko, dan benar saja, di area depan toko, banyak sekali mobil-mobil yang baru saja datang. Untung saja mereka sudah selesai.

"Boros banget ma." Kata El pada Sarah.

Sarah tertawa mendengar perkataan El.

"Tadi patokan tiga juta sih, ini masih sisa banyak. Syukurlah." Balas Sarah.

"Ck, ck,ck Jago banget emang kalo suruh akting." Ucap El lagi.

"Hehe, udah pantes banget kita jadi suami istri." Ucap Sarah sambil menyisir rambutnya dengan sisir yang ada di laci dashboard mobil.

"Yaudah ayo nikah setelah lulus." Ajak El.

"Katanya kemarin lagi suka sama seseorang, ya dia dong yang diajak." Jawab Sarah.

El mengigit bibir bawahnya gemas dengan Sarah.

"Tau ah." Jawab El.

"Makan dulu yuk El."

"Oke, kemana?"

"Nah itu ada tahu lontong, yuk ke sana." Ajak Sarah.

"Doyan tahu lontong juga lo Sar."

"Enak tau tahu lontong itu, apalagi tahunya masih panas-panas. Trus ada togenya juga, paling suka toge gue." Jawab Sarah.

"Sama dong." Kata El.

"Katanya bagus buat reproduksi." Ucap Sarah.

"Iya biar subur." Lanjut El.

"Kiri mas, woy lah kelewatan tahu lontongnya."

"Oiya lupa sksksk."

El menyalakan sen kirinya kemudian memarkirkan mobilnya.

"Tahu lontong I'm Coming." Kata Sarah saat keluar dari mobil.

Mereka berjalan sekitar lima menit untuk sampai ke warung yang terlewat tadi.

"Lumayan, olahraga." Gumam Sarah di dengar oleh El.

"Sorry, jadi jalan deh." Kata El.

"Deket ini mah, lagian gue suka jalan kaki kok. Asal ga jauh jauh amat ya."

Mereka pun sampai di warung tahu lontong.

"Nanti kalau cuci tangan, jangan pakai serbet warung ya. Pakai tisu aja. Soalnya bekas banyak orang." Kata Sarah pada El.

"Gitu ya? Baru tau." Balas El.

"Pak, tahu lontong dua, sama teh anget nya dua." Pesan Sarah pada bapak-bapak tua penjual tahu lontong.

"Iya mbak."

Sambil menunggu El yang sedang memarkirkan mobilnya, Sarah mencari tempat yang tepat, dimana bisa melihat televisi, dan terkena kipas angin. Haha.

El yang sudah beres dengan urusan mobilnya pun menyusul Sarah di tempat duduknya.

"Cuci tangan, nih tisu." Kata Sarah sambil mengeluarkan tisu dari tas nya.

El dengan segera mencuci tangannya di wastafel yang tersedia.

"Mau krupuk?" Tanya Sarah pada El.

"Mau dong."

Sarah mengambilkan krupuk yang ada di toples besar. Mereka memakan krupuk sembari menunggu tahu lontong nya jadi.

"Bapaknya asli sini?" Tanya Sarah.

Berhubung jarak mereka dekat, yaitu jarak antara tempat duduk Sarah dan El dengan jarak dapur untuk menyiapkan makanan, hanya berbatas papan triplek berwarna biru saja.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang