𝑨𝒏𝒂𝒌 𝑩𝒂𝒓𝒖

9 1 0
                                    

Yourword
_

"Sarah, gue pinjam tugas lo dong."

"Di tas, ambil sendiri, manja banget." Sarah melanjutkan kegiatan menyapu nya, karena hari ini adalah piketnya.

"Yang mana bukunya?" Teriak pemuda itu.

"Ck, warna biru."

Pria itu segera mengambil salah satu buku, lalu menyalin jawaban Sarah.

Sarah Adelia, gadis manis berambut pendek yang memiliki jiwa rajin dan ulet. Remaja putri yang kerap di panggil Sarah ini sedikit judes dan mandiri, dia juga adalah seorang juara kelas bertahan, dari semester ke semester.

"Makasih Sarah cantik." Ucap Elang usai menyalin tugas Sarah.

"Hm, masukin lagi bukunya ke dalam tas!" Titah Sarah saat melihat bukunya masih terlentang di mejanya.

"Iya, iya maap, lupa." Kata Elang.

Elang Raharja, siswa pemalas tapi tampan ini selalu bergantung pada Sarah, mangkannya dia memilih untuk duduk di belakang Sarah, biar mudah kalau nyontek katanya. Upaya Elang untuk duduk di belakang Sarah pun tidak sia-sia, dia menjadi sedikit paham tentang pelajaran, dan tidak terlalu bodoh sehingga mendapat rangking terbawah. Walaupun pemalas, Elang tak pernah membolos sekolah, ya pernah sih tapi jarang-jarang.

"Pagi semuaaaa!"

Suara siswi berkacamata itu memenuhi ruangan kelas.

"Sorry Sarah, gue telat padahal piket." Suara khas remaja pria itu bersamaan dengan tangannya menyentuh bahu Sarah.

"Ih orang bilang pagi, nggak ada yang jawab." Seru gadis itu sambil menaruh tasnya dengan kasar.

"Iyaa pagiii juga Icaa." Seru Elang

Vera Veronica, siswi berkacamata yang mempunyai suara menggelegar. Ia akrab dengan sebutan Ica. Setiap pagi, ia akan menyapa kelasnya yang berisi tiga puluh dua nyawa. Ica mempunyai bentuk wajah yang terkesan imut, dengan pipi gembulnya. Rambutnya panjang, dan selalu memakai bandana. Ica adalah teman sebangku Sarah. Berbeda dengan Sarah yang tegas dan mandiri, Ica lebih cerewet, manja, dan beban Sarah haha.

"Iya gapapa, buru ambil sapu, sebelah situ belum soalnya, tadi harus hapus papan dulu jadi lama." Jelas Sara pada pemuda yang segera menaruh tasnya di sebelah Elang, kemudian buru-buru mengambil sapu.

"Bro, tugas Lo udah belom?" Tanya Elang pada sohib sebangkunya yang sedang menyapu.

"Tugas apa?" Tanyanya kebingungan.

"Ck belom nih pasti, karna gue baik hati, gue bantu kerjain deh." Elang melihat jam di tangannya yang menunjukan waktu kurang 15 menit lagi untuk bel berbunyi tanda masuk sekolah, jadi ia harus bergegas.

Dengan cepat, membuka tas temannya, mencari buku yang dimaksud, lalu segera menyalin dari bukunya sendiri.

"Thanks ya bro." Ucap nya sambil berlalu.

"Yoi santai El."

Eleazar Mahendra, adalah teman sebangku Elang, tak kalah tampan dari Elang, hanya saja kulitnya lebih cerah dibanding Elang, rambutnya ikal, berbeda dengan Elang yang memiliki rambut lurus.
Pria ini sering dipanggil dengan nama El. Pemuda yang murah maaf dan terimakasih, cerdas, berwawasan terbuka, dan pembicara yang baik. El selalu berangkat dengan Ica, dimana ada El, di sana ada Ica.

Mereka, El dan Ica, rumahnya bersebelahan, maka dari itu tak heran apabila Ica dan El selalu bersama-sama.

"Sarah, gue pinjem novel lo yang kemarin boleh nggak?" Tanya El saat mereka ada di luar kelas.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang