𝑷𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈

4 0 0
                                    

Yourword
_

Hujan sudah terang saat ini. Ica dan El sudah 30 menit menunggu di warung soto sambil cerita-cerita.

"Pulang El." Ajak Ica.

"Ayo. Mas, makasih ya, enak soto nya." Ucap El berpamitan.

"Iya mas, makasih." Balas mas-mas soto.

Mereka membelah jalanan basah. Langit sangat cerah, hingga warna matahari sore pun nampak dengan jelas.

"Mampir dulu El." Ajak Ica saat mereka tiba di rumah Ica.

"Nggak ca, besok aja, mau kerjain tugas. Makasih ya."

"Gue juga makasih tadi."

"Oiya ini kelupaan sotonya, buat tante."

"Makasih lagi El."

"Iya sama-sama." Ucap El sambil mengacak-acak poni Ica.

El pun melajukan motornya ke rumah sebelah. Karena rumah El ada di samping rumah Ica persis, batas rumah mereka hanyalah tembok setebal lima belas centimeter.

Tok tok tok

"Mama Ica pulang!"

Ceklek

Ica mencoba membuka pintu

"Hoyee, kak Ica puyang!" Ica mengelus dadanya karena kaget di depannya ada malaikat kecil kesayangannya.

"Utu utu utu. Sore kapten." Ucap Ica yang langsung direspon oleh adiknya dengan tangan kanan di depan dahi seperti hormat.

"Lapor kapten, kak Ica sudah pulang!" Makhluk kecil nan imut itupun lari ke ruang belakang, serta melapor kepada mama mereka.

Setelah Ica menyusul mereka di belakang, Ica menaruh seplastik sayur soto di meja makan.

"Sore Ma, maaf telat pulang, hujan deras tadi. Ini ada soto. Bentar aku panasin dulu." Ica segera mengambil panci berukuran sedang.

"Sore anak mama, udah biar mama aja sini, kamu cepetan mandi ya, biar ngga pilek." Ucap mama mengambil alih pekerjaan Ica.

"Siap kapten!" Jawab Ica sambil hormat, disusul tawa oleh adiknya. Makhluk kecil nan imut ini namanya Ferrel Fernando.

"Papa udah pulang ma?" Tanya Ica yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk di rambutnya.

"Lembur katanya." Jawab Mama Ica.

"Ooh iya iya."

Keluarga Ica adalah keluarga yang harmonis, sangat menyenangkan. Kehidupan sederhana ke atas mereka adalah impian semua orang, dimana mereka selalu ada waktu untuk bersama, makan malam, sarapan pagi bersama.

Papa Ica bekerja di perusahaan ayahnya Sarah. Mengetahui papa Ica adalah pegawainya, ayahnya Sarah menaikan jabatannya. Meskipun begitu ayah Sarah bukanlah seorang yang tidak adil bagi pegawai-pegawainya, dia tetap menghormati pegawai bahkan yang baru saja masuk yang umurnya jauh lebih muda di banding ayah Sarah.

Ini yang membuat para pegawai sangat merespek, serta menghormati ayah Sarah. Jujur dalam segala hal dan murah hati.

Papa Ica adalah salah satu pegawai yang mendapat kebaikan hati dari Ayah Sarah. Pasti ada aspek lain yang di lihat dari papa Sarah, misalnya kinerjanya, kalau bagus ya bisa naik jabatan.
_

El segera memasukan motornya ke dalam garasi, melihat mobil kakaknya tidak ada, ia menghela nafasnya.

"Pasti pesta liar lagi." Pikir El.

El segera membersihkan diri, kemudian menghampiri bundanya yang sejak tadi di dalam kamar, sedang mengerjakan berkas-berkas yang bertumpuk-tumpuk.

"Sore Bun, El pulang." El berada di ambang pintu yang tak terkunci.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang