𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑮𝒊𝒍𝒂 𝑺𝒂𝒅𝒂𝒓

3 0 0
                                    

Yourword
_

09.33

Mbak Mikhal baru saja keluar dari kamar mandi Elang.

Elang sudah berangkat sekolah sejak tadi pagi dengan adik-adiknya juga.

Mikhal melihat pria yang semalam tak sadarkan diri itu duduk di sofa tempat ia tidur sebelumnya.

Dengan bingung, ia merasakan sesuatu yang menyakitkan di area wajah dan perutnya. Dengan tangannya ia menyentuh bagian wajahnya yang sakit.

"Sssh, gue kenapa?" Gumamnya.

"Gue yang bikin. Sorry." Mikhal menuju kopernya yang ada di ruang tamu, kemudian memasukan pakaiannya ke dalam koper.

"Lo siapa?" Tanya nya dengan suara baru bangun tidur.

"Gue orang yang Lo tabrak semalem." Kata Mikhal.

"Gue? Nabrak Lo?" Tanya nya memastikan.

"Bentar Lo jangan kemana-mana." Peringat Mikhal.

Ia bergegas keluar membeli es batu, untung saja di seberang ada kios. Jadi Mikhal bisa dengan cepat kembali.

"Mau kemana Lo?" Tanya Mikhal saat melihat pria itu hendak masuk ke kamar.

"Toiletnya dimana kebelet gue." Katanya.

Mikhal pun menunjukkan dimana letak kamar mandinya.

Setelah menunjukkannya, Mikhal segera menyiapkan kain untuk mengompres.

Beberapa menit kemudian pria asing itu keluar dari kamar mandi.

"Ini rumah Lo?" Tanyanya.

"Bukan, rumah orang. Kita numpang. Berhubung Lo pingsan semalem, gue gak enak ninggal. Jadi gue bawa aja ke rumah orang yang semalem nolongin." Jelas Mikhal.

"Emm gue mau kompres luka Lo, gapapa kan?" Tanya Mikhal.

"Nggak usah, gue mau pulang aja." Ucapnya.

Namun saat melihat Mikhal sudah menyiapkan baskom dengan es batu dan kain, ia berdecak lalu duduk di sofa.

"Yaudah tolong." Ralatnya.

Mikhal pun mendekat kemudian mulai mengompres lebam di wajah pria di depannya.

"Lo gue tabrak tapi nggak papa?" Tanyanya.

Mikhal memajukan kakinya yang luka.

"Tuh." Mikhal menunjukan kakinya yang diperban sederhana oleh Elang semalam.

"Lagian ngapain sih Lo mabuk tapi nyetir." Kata Mikhal.

"Ck bukan urusan Lo." Katanya.

"Sssh, sakit tau, pelan-pelan."

"Iya ini udah pelan. Kalo Lo nabrak gue kan jadi urusan gue juga. Lo tabrak gue dua kali tau nggak. Awalnya gue gapapa, tapi Lo gas lagi mobil Lo, jadi berdarah tuh kaki gue." Kata Mikhal sambil mengemasi kompres yang sudah selesai.

"Rumah Lo jauh? Kenapa Lo bawa koper?" Tanya pria itu.

"Kira-kira dua puluh kilo dari sini. Gue baru pulang." Jawab Mikhal.

"Gue anter." Ucap Pria itu.

Mikhal tak menjawab, menyuci baskom milik ibu Elang yang tadi keluar.

"Eh mas udah bangun to." Ibu Elang datang dari pintu depan.

Pria itu hanya mengangguk sambil tersenyum, namun saat senyum ia kembali merasakan perih di wajahnya.

"Makan dulu mas?" Tanya Ibu Elang.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang