Hallo prend
•
Happy Reading
∆∆∆
BRAKKK
Deg
"ANDIN!!"Teriak Al menghampiri Andin yang terpental beberapa meter, diikuti oleh teman teman nya di belakang.
Menghampiri Andin yang kondisinya darah bercucuran dari kepala hingga hidungnya,Al tak bisa lagi menahan air matanya.
Andin tertabrak mobil.lebih tepatnya,korban tabrak lari.
"Andin sayang bertahan ya, kita ke rumah sakit"ucap Al mengusap ngusap pipi Andin.
Andin tersenyum manis meskipun sekujur tubuhnya merasa sakit hebat."A-aku g-ak p-apa, se-lamat u-lang ta-hun b-uat kita ber-dua"jawab Andin terbata bata dan langsung memejamkan matanya.
"ANDIN"Teriak Al panik dan menangis.
Teman teman Al yang tau keadaan langsung membawa mobil untuk membawa Andin ke ruamh sakit.
Semua pusat sekarang mengarah pada Al dan andin.mobil,motor semua yang berlalu lalang pun seketika berhenti.
"Al ayok!!"ajak Arkan panik menuju mobil.
Al segera menggendong Andin dengan hati hati.membawa Andin ke dalam mobil dengan tangan Andin yang ia genggam.dan dengan Arkan yang mengendarai mobil begitu cepat serta teman teman Al yang menyusul mereka memakai motor.
"Andin bertahan sayang"ucap Al tak henti henti nya, menggenggam tangan Andin yang semakin dingin.
Arkan yang melihat itu semakin panik.ia segera melajukan mobilnya agar cepat tiba di rumah sakit terdekat.arkan paling ahli dalam urusan seperti ini.
∆∆∆
"Suster tolong!!"teriak Arkan diikuti oleh Al yang menggendong Andin cepat dari belakang.
"Woy bonge suster mana suster setan!!"teriak Arkan sekali lagi.
Dengan cepat dan takut,suster membawa brankar menghampiri al.al dengan cepat membaringkan Andin di sana,dengan tangan Andin yang selalu ia genggam dan pada akhirnya tiba di depan ruangan penanganan.
"Adek tolong tunggu disini dulu ya,biar dokter yang memberi penanganan"ujar sang suster dan di angguki lemah oleh Al.
Al langsung duduk di kursi yang tersedia begitu pula dengan arkan.al mengacak-acak rambut nya prustasi.andin begini karna ulahnya.arya pasti marah.
Tak lama kelima teman Al yang lain datang menghampiri nya.
"Andin gimana?"tanya Abi panik.
"Andin lagi dalam penanganan dokter"jawab Arkan.arkan tau Al pasti tidak bisa menjawabnya.
Mereka semua pun duduk menunggu dokter keluar dari ruangan sana.
Selang lima menit, Arya,Sera,dan sora—mamah Andin menghampiri mereka bertujuh.
Bugh!