Happy Reading 😊💗
•••
Waktu sudah menunjukkan pukul 16.45 , Aldebaran dan Andin sudah tiba di rumah mereka, begitu juga dengan yang lain nya.
Sekarang, mereka berdua sedang berada di kamar.berduduk duduk santai itung itung istirahat, tadi sangat melelahkan sekali.
"Al, aku mau cerita."Ucap Andin melirik Al yang sedang fokus pada ponsel nya.
Al mematikan ponsel nya itu dan menatap Andin."Cerita apa, hm?"
Andin gugup sekaligus cemas."Emm itu...dulu aku punya sahabat cowo, pas kelas 10."Ujar nya.
Al menaikan satu alis nya heran."Terus?"
"Dia nembak aku, tapi aku nolak dia Al. Alasan nya karna aku anggap dia cuma sebagai sahabat, sehari setelah dia nembak aku dan aku tolak dia, dia meninggal."Lanjut nya.
"Karna?"
"Bunuh diri."Balas Andin menunduk, sambil mengingat kejadian itu.
Flashback on
"Ndin, aku mau ngomong."Ujar Gibran, sahabat Andin.
Sekarang mereka berdua berada di taman, Gibran mengajak Andin kesini.
"Ngomong apa?"Tanya Andin.
"Emmm..tapi kamu jangan marah ya."Pinta nya.
"Santai bran, mau ngomong apa?"
"Aku suka sama kamu ndin."Ucapnya membuat Andin menoleh ke arah nya kaget.
"Hah?"Beo Andin.
Gibran mengangguk."Iya, aku suka sama kamu melebihi sahabat.entah kapan rasa ini muncul, tapi inti nya aku suka sama kamu ndin."
"Maaf Bran, aku ga bisa Nerima kamu.aku belum ada niatan untuk pacaran."Tolak Andin.
Gibran tersenyum manis."Gapapa ndin, yang penting kamu udah tau gimana perasaan aku.tapi, aku harap kamu jangan ngejauhin aku ya."
"Gaakan kok, kamu kan sahabat aku."Balas Andin ikut tersenyum.
Gibran tersenyum kecut."Ndin...kalo nanti aku pergi, kamu sedih gak?"
•
Kini Andin sedang berduduk santai di halaman depan rumah nya.kebetulan hari ini hari Minggu, jadi ia bisa bersantai-santai di rumah.
Trttt....trttt....
Suara telpon berasal dari ponsel Andin, Andin pun mengambil ponsel yang semula ia letak kan itu.
"Tante Rina?"Tanya nya saat terlihat nama Rina lah yang menelpon nya.
Rina, mamah Gibran.
Andin pun mengangkat telpon itu.
"Hallo Tante, kenapa?"
"Hallo ndin, Gibran ndin, Gibran!"Jawab nya dari seberang sana.
Wajah Andin yang semula nya berseri menjadi panik."Gibran?Gibran kenapa Tante?"
"Gibran.......kecelakaan, ndin"Jawabnya.
Deg!hati Andin hancur berkeping-keping.sahabat nya kecelakaan?Tak mungkin, ia kemarin baru bercanda ria dengan sahabat nya itu.
"Tante!Tante bohong kan?!"Tanya nya dengan air mata yang mengalir.