๑11✨

11K 848 16
                                    

Hari ini jeno sedang melakukan seminar bisnis diperusahaan Ayahnya. Tuan jung meminta anaknya agar hadir mengikuti rapat pertemuan dengan beberapa rekan-rekannya, sekaligus membicarakan mengenai sebagian saham perusahaannya yang sudah diberikan pada jeno.

Sang daddy ingin anak keduanya sukses seperti anak pertamanya yang sudah menjadi CEO di salah satu perusahaannya yang berada di Kanada.
Satu persatu anaknya harus belajar mengurus perusahannya sendiri, terlebih lagi sekarang jeno sudah menikah.
Beban yang ditanggung pasti akan sangat banyak.

*Saia kasih penjelasan singkat aje ya, bikos aq gk terlalu ngerti tentang dunia perusahaan, jdi seadanya ide ini yg aq dapet sjsjsjs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Saia kasih penjelasan singkat aje ya, bikos aq gk terlalu ngerti tentang dunia perusahaan, jdi seadanya ide ini yg aq dapet sjsjsjs..

Propesinya tentu harus berubah, jeno sudah menikah dan akan mempunyai anak. Ia harus lebih menghidupi keluarganya walau ia sudah kaya tapi tetap saja menjadi seorang dosen itu adalah pekerjaannya dia waktu masih hidup mandiri. Ia harus menjadi kepala keluarga yang bisa mengayomi istri dan anaknya dengan baik. Jadi ia akan berhenti menjadi dosen dan beralih ke propesi barunya yaitu menjadi Direktur utama diperusahaan miliknya yang sudah diberi nama The dreams group.

Masalah ini memang sudah di rencanakan jauh-jauh hari sebelum jeno menikah, jadi sekarang waktunya peresmian saja.

Di ruangan yang sangat luas itu, Ia tengah diberikan pertanyaan oleh pihak pendukung mengenai tentang pernikahannya.

"Oke, untuk sebelum itu mohon tepuk tangan atas keberhasilan anakku yang satu satu ini" instruksi sang Presdir kepada rekan-rekan agar memberikan apresiasinya

Prok

Prok

Prok

"Terimakasih semuanya~" jeno membalas dengan senyuman ramah dan ikut bertepuk tangan karena ia sendiri merasa bangga.

"Tuan muda, apakah anda ingin membagi dengan kami mengenai pernikahanmu?"

"Ne, ini adalah upaya bersama. Kami saling membantu dan pengertian, sama halnya seperti kebanyakan pasangan yang sudah menikah, kami bermesraan, dan yang paling penting adalah aku memberikan dia kasih sayang dan banyak cinta. Juga memiliki hati yang murni untuk menjalani kehidupan yang bahagia bersama....."

Bla bla bla (dst)

.

.

.

Sementara sang suami sedang sibuk-sibuknya mengurus ini dan itu bersama ayah mertuanya.
Jeno suka pulang larut malam dan tak sempat menjemput istrinya, merasa khawatir dan tak setuju kalau nana pulang naik bus seperti dulu, jadi ia menyuruh supir ibunya untuk menjemputnya disekolah.

Jaemin jadi tidak ada yang menjaga, oleh sebab itu selagi jeno tidak ada diapartemen, nana dititipkan kepada ibu mertuanya dan menginap disana. Itung-itung agar mereka lebih dekat, kesempatan ini juga bisa nana gunakan agar tidak merasa canggung lagi kalau berkunjung ke mansion mertuanya.

Tidak Imoet ! || Nomin • END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang